Salin Artikel

Cerita Tim Anti Bandit Lampung, Dicurigai Jadi Begal oleh Polisi Lain karena Tak Dikenal

Tim ini terkenal lugas saat mengejar begal, bandit dan perampok yang melakukan kejahatan di Provinsi Lampung.

Bahkan tak jarang tim ini mengejar penjahat hingga ke daerah pelosok yang sulit diakses.

Tetapi, di antara kisah-kisah ketegangan saat mengejar para kriminal, terselip beberapa cerita lucu yang hingga kini sering menjadi bahan bercandaan sesama anggota tim.

Salah satu cerita lucu itu terjadi saat Tekab 308 Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung mengejar Afdian Saputra (33) sang bromocorah perampok gerai link bank BUMN di Lampung Timur pada 29 Januari 2022 lalu.

Perampok tersebut menjadi buruan utama karena menembak mati pegawai gerai dan menggondol uang Rp 50 juta.

Salah seorang anggota Tekab 308 Ditkrimum Polda Lampung, DRZ (38) mengungkapkan pengejaran pelaku hingga ke Desa Pemetung Basuki, Kecamatan Buai Pameku Peliung, Kabupaten OKU Timur.

DRZ hanya memperkenankan untuk dicantumkan inisial namanya saja saat diwawancarai di sela peringatan Harlah (hari lahir) Tekab 308 di Mapolda Lampung, Rabu (30/8/2023).

"Tersangka saat itu diketahui bersembunyi di rumahnya, maka berangkatlah kami dari Bandar Lampung ke sana," kata DRZ.

Begitu sampai di OKU Timur, kata DRZ, tim tidak langsung melakukan penangkapan. Tetapi melihat dan memetakan kondisi sekitar terlebih dahulu.

"Kita enggak tahu daerah situ seperti apa, jadi ya kita pantau dahulu," kata dia.


Tekab 308 memantau sekitar dua hari dua malam di lokasi sambil berusaha mengumpulkan informasi.

Saat memantau itu, tim merasa curiga dengan sekelompok orang yang juga beberapa kali terlihat di lokasi itu.

"Wah kita pikir, kita dipantau nih sama kelompoknya si tersangka. Kita siap-siap buat (menghadapi) kemungkinan terburuk," kata DRZ.

DRZ lantas meminta tim penyergap memastikan informasi keberadaan tersangka. Begitu ada peluang, tim langsung menyerbu hingga terjadi baku tembak.

"Kita enggak mau keduluan, harus ngambil keputusan saat itu juga, karena kita pikir lagi dipantau sama kelompoknya si tersangka itu," kata dia.

Tersangka Afdian tewas dalam baku tembak ketika penyergapan.

Setelah operasi itu selesai, baru diketahui kelompok yang memantau Tekab 308 ternyata tim buser dari Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

"Udah saling pantau, ternyata anggota juga, kita udah sangka kelompoknya (tersangka). Mungkin kami juga disangka kelompok begal oleh mereka," kata DRZ sambil tertawa mengenang kejadian itu.

Belakang diketahui tersangka Afdian juga buronan Polda Sumsel. Bahkan lima hari setelah kejadian di Lampung, Afdian juga melakukan kejahatan di wilayah OKU Timur pada Jumat (25/1/2022) pagi.

Ia menembak korban yang bernama Budi Sadmoko (35) di tugu perbatasan antara Desa Cahya Makmur, Kabupaten OKI, dan Desa Cahya Bumi, Kabupaten OKU Timur.


Dibentuk setelah polisi tewas ditembak penjahat

Sementara itu, Direktur Ditkrimum Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Reynold Hutagalung mengatakan Tekab 308 dibentuk pada 30 Agustus 2015 lalu.

"Tugas pokoknya memburu para pelaku tindak kejahatan dan melakukan penangkapan terhadap para pelaku kriminalitas yang kerap meresahkan masyarakat di Lampung," kata Reynold.

Tim yang ada di tiap-tiap Polres atau Polresta ini terdiri dari satuan fungsi reserse kriminal.

Menurut Reynold, awal mula tim ini dibentuk setelah tewasnya Bharada Jefry Putra, seorang anggota Brimob Polda Lampung.

Bharada Jefry tewas saat memergoki pelaku pencurian sepeda motor di area parkir gerai ATM yang berada di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung pada 27 Agustus 2015.

"Tanggal 30 Agustus 2015, kelompok pencuri yang menewaskan Bharada Jefry ditangkap. Jadi makna 308 itu adalah untuk mengenang almarhum," kata Reynold.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/30/175104778/cerita-tim-anti-bandit-lampung-dicurigai-jadi-begal-oleh-polisi-lain-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke