Salin Artikel

Anjing Liar di Sikka Mulai Dimusnahkan Pertengahan September

Langkah ini, ungkap Kristianus, mengingat tingginya kasus gigitan anjing di wilayah Kabupaten Sikka.

Adapun berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, per akhir Juli kasus gigitan anjing mencapai 1.483 kasus yang mengakibatkan empat korban jiwa.

"Semua camat itu sudah rapat bersama Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu. Maka salah satu upaya yang kita lakukan adalah eliminasi atau pemusnahan HPR khususnya anjing yang tidak diikat atau dikandangkan. Ini sebetulnya kebijakan lokal," ujar Kristianus saat ditemui Kompas.com di Kantor Camat Magepanda, Senin (28/8/2023).

Kristianus menyebutkan jumlah populasi anjing Kecamatan Magepanda mencapai lebih dari 1.000 ekor, namun belum semuanya divaksinasi.

Oleh sebab itu, salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus rabies adalah eliminasi, apalagi pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak 16 Mei 2023.

Pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan sejak 24 Agustus 2023. Isinya adalah warga yang memiliki hewan peliharaan anjing untuk segera diikat atau dikandangkan.

Selain itu tidak membawa masuk atau keluar anjing antar desa, kecamatan dan kabupaten.

"Kita sudah beri waktu dari 26 Agustus sampai 15 September 2023 untuk mengikat atau mengandangkan HPR khusus anjing. Jika sampai waktu yang ditentukan tidak diindahkan maka dianggap anjing lihat dan akan musnahkan," katanya.

Kristianus mengatakan eliminasi merupakan langkah terakhir yang dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies.

Sebab selama ini pemerintah mulai dari tingkat kabupaten hingga desa telah memberikan himbauan, namun masih banyak pemilik anjing yang tidak mengindahkannya.

"Mengingat situasi saat ini semakin parah apalagi dengan ditetapkannya KLB, maka pilihannya adalah kita menyelamatkan manusia. Jangan sampai ada lagi korban jiwa," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan menyebutkan, hingga pertengahan Agustus 2023, ada 68 spesimen otak yang diperiksa, 46 kasus dinyatakan positif rabies.

"68 spesimen ini yang dibawa ke Dinas Pertanian, kalau ditambah dengan data kasus gigitan yang tidak dilaporkan ke kita itu mencapai 1000 lebih kasus," bebernya.

Satriawan berujar petugas kesehatan hewan terus mengimbau agar warga yang memiliki hewan penular rabies segera diikat atau dikandangkan.

Selain itu, vaksinasi terus dilaksanakan di sejumlah wilayah. Dengan begitu, kasus gigitan anjing bisa diatasi.

"Kita berharap kasus ini tidak lagi bertambah, kami juga lagi menunggu 11.500 dosis vaksin hewan penular rabies (HPR) dari pihak penyedia," tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/28/134009178/anjing-liar-di-sikka-mulai-dimusnahkan-pertengahan-september

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke