Video Pelatih Paskibraka Sulbar Viral Marah Usai Upacara, Diduga Persoalkan Kualitas Kaus Tangan

Di dalam video yang diunggah akun instagram @manakarra_kece, pria yang marah tersebut mempersoalkan kualitas kaus tangan yang digunakan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulbar.

Pria tersebut diketahui bernama Andi Syamsul Bahri yang merupakan pelatih anggota Paskibraka Sulbar. Di dalam video itu juga, terdengar suara tangisan dari anggota tim Paskibraka Sulbar.

Seorang pria mencoba menenangkan Andi Syamsul saat melayangkan protesnya terhadap atribut anggota tim Paskibraka Sulbar.

"Tidak boleh begitu, Pak. Pengadaannya ini harus dibongkar. Ini kaus tangannya, Pak, tidak sesuai sama yang saya minta kemarin. Ini pak, saya malu sebagai pelatih pengadaannya tidak jelas," kata Syamsul seperti yang ada di dalam video yang diunggah di instagram, Kamis (17/8/2023).

Menanggapi video tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar Safaruddin membenarkan pria yang marah-marah tersebut adalah pelatih tim Paskibraka Sulbar.

Namun, Safaruddin membantah kalau kualitas atribut tim Paskibraka Sulbar tahun ini yang diadakan pemerintah tidak sesuai standar. Menurutnya, kualitas atribut seperti sepatu hingga kaus tangan memiliki kualitas yang sangat baik.

"Kualitasnya bagus. Kita beli di Makassar. Kita jaga bahkan jamin kualitasnya. Bahkan ada beberapa yang tidak dianggarkan tapi kita penuhi. Karena kita ingin Paskibra Sulbar ini sukses," ujar Safaruddin, Jumat (18/8/2023).

Safaruddin mengungkapkan permasalahan yang dihadapi anggota Paskibraka sebelum HUT Ke-78 RI hanya mengenai ukuran sepatu yang tidak sesuai. Dia menyebut ada 9 anggota Paskibraka Sulbar yang tidak sesuai ukuran sepatunya.

Namun panitia segera menggantinya sebelum hari upacara peringatan kemerdekaan di halaman Pemprov Sulbar. Safaruddin pun tidak mempermasalahkan protes dari Andi Syamsul mengenai pengadaan atribut yang tidak berkualitas.

"Kita sudah berikan fasilitas Paskibraka tahun ini secara maksimal. Mulai dari kita tempatkan karantina di tempat yang lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Safaruddin.