Salin Artikel

2 Lagu Daerah Bengkulu Beserta Lirik dan Maknanya

KOMPAS.com - Lagu daerah Bengkulu merupakan salah satu hasil budaya wilayah setempat.

Ada dua lagu daerah Bengkulu yang terkenal, yaitu Jibeak Aweo dan Lalan Belek.

Berikut ini adalah makna dan lirik dari lagu Jibeak Aweo dan Lalan Belek.

Lagu Daerah Bengkulu

1. Lalan Belek

Lagu Lalan Belek adalah bercerita mengenai hikayat terkenal di suku Rejang, suku yang hidup di Bengkulu, mengenai bidadari yang menikah dengan manusia.

Dikisahkan bahwa tujuh bidadari bersaudara turun ke bumi untuk mandi dan menanggalkan pakaiannya.

Ada seorang pemuda yang melihat mereka dan mencuri salah satu pakaian bidadari tersebut, yaitu bidadari termuda yang bernama lalan.

Tanpa mengetahui bajunya telah dicuri, lalan dan pemuda tersebut menikah dengan syarat tidak pernah saling berbohong.

Sang pemuda menyembunyikan baju bidadari di langit-langit rumah, ia melarang istrinya untuk melihat langit-langit, dan selalu marah jika istrinya menanyakan alasannya.

Lalan dan pemuda tersebut telah memiliki anak. Suatu saat, lalan melihat ke arah langit-langit dan mengetahui baju bidadarinya.

Lalan marah dan kecewa kepada suaminya karena telah dibohongi. Lalan dan anaknya pergi ke kahyangan meninggalkan pemuda tersebut sendirian.

Pemuda tersebut selalu melihat bulan dan menyanyikan lagu Lalan Belek.

Lagu Lalan Belek menceritakan kesedihan dan kesengsaraan pemuda yang ditinggal oleh istri tercintanya.

Lagu tersebut terdapat syair "lalan kembalilah" yang diulang secara terus menerus.

Makna lagu Lalan Belek adalah kerinduan pemuda terhadap istrinya yang seorang bidadari dan anaknya yang pergi ke kahyangan dan tidak pernah kembali.

  • Lirik lagu Lalan Belek

Oi lalan belek, oi lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Kemak boloan si depeak depeak nang au
(ambil bambu sebelah sebelah)

Kemak dewen si lipet duwei lipet duwei
(ambil daun dilipat dua)

Kunye depeloak etun temegeak nang au
(biar sepuluh orang melatang)

Belek asen ite berduei ite beduei
(kembali rasa kita berdua)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Amen ku namen repie epet nang au
(kalau kutahu buah pare pahit)

Coa ku melapen eboak kedulo eboak keduloo
(tidak kumasak buah kedula)

Amen kunamen idup yo peset nang au
(kalau kutahu hidup ini sengsara)

Coa ku lak tu'un mai dunio tu'un mai dunio
(tidak mau turun ke dunia)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)

Amen ade seludang pinang nang au
(kalau ada pelepah pinang)

Jano guno ku upeak igei ku upeak igei
(apa guna kuupah lagi)

Amen bayangan betunang nang au
(kalau ada bayangan hendak bertunang)

Jano guno bemadeak igei bemadeak idei
(apa guna berkata-kata lagi)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah, lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(Oi lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah, lalan kembalilah)

Bilei iyo temanen tebeu nang au
(hari ini kita menanam tebu)

Memen sebilei temanem seie temanem seie
(besok lusa kita menanam serai)

Bilei iyo betemeu nang au
(hari ini kita bertemu)

Memen sabilei ite becei ite becei
(besok lusa kita bercerai)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah, lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah, lalan kembalilah)

Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah, lalan kembalilah)

2. Lagu Jibeak Awieo

Lagu Jibeak Awieo menggambarkan pedoman suku Rejang. Lagu tersebut menceritakan kesusahan pemuda Rejang yang hanya makan seadanya, mau menikah saja sulit mencari calon dan terhambat keuangan.

Makna lagu Jibeak Awieo mengajarkan masyarakat Rejang untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun dalam kehidupannya.

  • Lirik lagu Jibeak Awieo

Lak mumei coande lapen
(mau makan tak berlauk)

Ade lapen pucuk ubei
(ada lauk pucuk ubi)

Lak betunak coade
(mau beristri tak ada jodoh)

Ade lawen semulen tuwei
(ada jodoh perawan tua)

Jibeak weo jibeak weo
(jangan begitu jangan begitu)

Jibeak weo weo
(jangan begitu-begitu)

Jibeak weo jibeak weo
(jangan begitu jangan begitu)

Jibeak weo weo
(jangan begitu begitu)

Anak kan seniep bae
(anak ikan dipanggang saja)

Lak melapen silei cigai
(mau digulai tak bergaram)

Anak tun kemeleak bae
(anak orang dipandang saja)

Lak mengasen caci cigai
(mau dipinang tak berduit)

Jibeak weo jibeak weo
(jangan begitu jangan begitu)

Jibeak weo weo
(jangan begitu begitu)

Jibeak weo jibeak weo
(jangan begitu jangan begitu)

Jibeak weo weo
(jangan begitu bagitu)

Penulis: Silmi Nurul Utami | Editor: Serafica Gischa

Sumber:

www.kompas.com dan www.sonora.id

https://regional.kompas.com/read/2023/08/11/165841278/2-lagu-daerah-bengkulu-beserta-lirik-dan-maknanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke