Salin Artikel

Lansia di Nunukan Ditemukan Tewas, Sempat Diduga Dibunuh Anak Kandung, Kini Terungkap Fakta Sebenarnya

Polisi, menduga, mayat tersebut tewas karena dibunuh, sampai akhirnya, Senin (7/8/2023) pada sekitar pukul 13.30 Wita, kasus ini terungkap.

Polisi berhasil mengamankan terduga pelaku, yang ternyata anak kandung korban berinisial AS (41).

Banyak warga menduga, korban tewas akibat dihajar dan dipukul kepalanya dengan batu. Kondisi pelaku yang dikatakan pernah mengalami pemasungan akibat gangguan jiwa, melatarbelakangi pembunuhan tersebut.

Lalu, apa sebenarnya motif pelaku dan bagaimana korban bisa meninggal?

Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula dari cekcok mulut setelah makan siang.

"Tersangka ini minta rokok ke bapaknya setelah makan siang. Tapi tidak dikasih, sampai akhirnya ribut. Bertengkar mulutlah mereka," ujarnya, Jumat (11/8/2023).

Pertengkaran terus terjadi sampai korban memilih menghindar dan pergi menuju perkebunan kelapa sawit yang tidak jauh dari rumahnya.

Pelaku yang masih emosi, mengikuti langkah korban sambil meneruskan cekcok. Tiba-tiba, pelaku memukuli ayahnya sampai terjatuh.

Badan korban terkena duri-duri tajam dari batang pohon kelapa sawit yang tergeletak di tanah, pasca-ditebas waktu panen.

"Korban kesakitan, kemudian bangun dan berlari sambil teriak minta tolong. Kebetulan, jalanan di lokasi kejadian itu semacam bukit batu dan banyak sekali batu besar tergeletak. Korban terpeleset, kepalanya terbentur batu yang mengakibatkannya tewas," jelasnya.

Lusgi mengatakan, sangat tidak mudah meminta keterangan dari pelaku. Kondisi jiwanya yang diduga bermasalah, membuat petugas ekstra sabar dalam mengorek keterangan.

Petugas memperlakukan pelaku dengan baik, meladeni semua maunya, bahkan mengabulkan semua permintaan pelaku, termasuk makanan dan rokok.

Untungnya, pelaku sedikit demi sedikit memberikan keterangan yang identik dengan TKP dan kondisi luka korban.

"Sebenarnya sulit juga dengan kondisi pelaku yang memang dari keterangan yang kami peroleh, dia pernah dipasung karena diduga gila. Tapi saat kondisi tenang, dia sadar dan bercerita normal saat memberi keterangan," lanjutnya.

Saat tahu ayahnya tewas terbentur batu, pelaku pulang mengambil kain sarung untuk menutupi jenazah.

Seakan tidak terjadi apa-apa, pelaku bahkan tetap pulang ke rumah. Ia juga memasak makanan dan membuat kopi di rumahnya.

"Makanya pelaku kita amankan di areal rumahnya. Dia tidak pergi dari rumah atau kabur. Malah kita amankan dia setelah selesai makan siang dan minum kopi," kata Lusgi.

Saat ini, pelaku diamankan di tahanan Polres Nunukan dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan untuk selanjutnya menjalani persidangan.

"Kalau ditanya, orang gila kena pasal apa tidak? Tetap kita amankan, ada jeratan pasalnya, pasal pembunuhan 338 KUHP. Untuk bebas atau tidak, kena pasal atau tidak, dengan kondisinya yang katanya ‘tidak waras’, itu hakim yang menentukan," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/11/162644578/lansia-di-nunukan-ditemukan-tewas-sempat-diduga-dibunuh-anak-kandung-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke