Salin Artikel

Baru Dikunjungi Anggota DPR sejak Indonesia Merdeka, Warga Pulau Enggano Tumpahkan Unek-unek

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejak Indonesia merdeka hingga kini, Pulau Enggano, sebuah wilayah terluar di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, baru pertama kali dikunjungi anggota DPR RI pada 2 Agustus 2023.

Susi Marleni Bachsin menjadi anggota DPR RI pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Enggano.

Kunjungan anggota Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan ini dimanfaatkan warga Pulau Enggano mengeluarkan unek-unek, keluhan, serta harapan.

Kepala Desa Banjarsari di Pulau Enggano, Supri, menumpahkan harapannya agar Susi Marleni Bachsin dapat membantu ratusan petani setempat memperbaiki irigasi yang sudah lama rusak.

"Ada 300 hektar sawah yang dikelola serta 800 hektar potensi sawah. Namun, sejak irigasi rusak, produksi beras menurun. Irigasi sudah ada sejak tahun 1970 namun tidak pernah diperbaiki jadi rusak," kata Supri.

Dengan adanya irigasi yang baik, ia berharap panen padi di Pulau Enggano dapat mencapai dua kali setahun.

Supri juga memaparkan potensi pisang di Enggano yang mencapai ribuan ton per tahun, dijual ke luar pulau dalam bentuk bahan mentah.

Warga mengharapkan ada pengolaan lanjutan seperti tepung pisang atau sejenisnya agar harga menjadi berkualitas serta menyerap tenaga kerja lokal.

Potensi kepiting bakau, lobster, jengkol, serta ikan merupakan potensi perikanan yang tak kalah bersaing dengan hasil pertanian.

"Masyarakat membutuhkan bimbingan dari Bank Indonesia, pemerintah, agar produksi pertanian dan laut kami meningkat. Infrastruktur, bimbingan keilmuwan, transportasi menjadi hal penting," ujar Supri.

Selain pertanian dan kelautan potensi wisata juga tak kalah bersaing terutama wisata laut seperti snorkeling, wisata alam, dan lainnya.

Keluhan nelayan juga muncul banyaknya alat tangkap nelayan yang rusak serta tidak seusai lagi dengan kondisi laut saat ini. Umumnya nelayan Enggano menggunakan kapal di bawah 5 GT.

Matius Sumanti, Kepala Desa Apoho, mengusulkan agar dibangun pengolahan pabrik pisang untuk menjaga stabilitas harga pisang. Saat ini harga pisang per tandan isi 9 sisir mencapai Rp 60.000.

"Pabrik olahan pisang menjadi bubuk sangat diperlukan karena permintaan tinggi baik nasional dan ekspor," ungkapnya.

Alamudin, Kades Kaana, lebih menekankan agar transportasi kapal dapat disiplin karena dengan tidak disiplin akan memengaruhi harga jual pertanian dan laut.

"Kapal tidak disiplin berpengaruh pada jatuhnya harga pisang dan ikan," tegasnya.

Persoalan dari pelaku UMKM juga mengemuka saat belum adanya layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM di Pulau Enggano.

"Saat ini layanan KUR belum ada di Pulau Enggano untuk petani dan nelayan. Saat ini baru melayani untuk ASN," ungkap Sekretaris Camat Enggano, Yopi Pardiansyah.

Selain itu, warga juga berharap pemerintah dapat membangun pabrik es guna menjaga kualitas hasil tangkapan laut. Selama ini es masih bergantung pada pasokan dari luar pulau.

Anggota DPR RI, Susi Marleni Bachsin, mengungkapkan, dirinya akan meminta kementerian dan lembaga negara mitra kerja Komisi XI untuk dapat menjawab persoalan yang dialami 4.000 jiwa di Pulau Enggano.

"Saya bersama BI akan coba urai serta jawab permasalahan secara menyeluruh dari hulu ke hilir, saya juga akan minta kementerian terkait dapat melakukan langkah-langkah konkrit guna mengatasi masalah yang dirasakan masyarakat Enggano," tutupnya.

Tarik Uang Lusuh 

Semntara itu Bank Indonesia (BI) perwakilan Bengkulu, menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat di pulau terluar Provinsi Bengkulu yakni, Enggano sejak 28 Juli hingga 1 Agustus 2023.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat di pulau terluar ini, dikatakan Deputi Kepala Perwakilan BI, Wilayah Bengkulu, Suhut M T Samosir, merupakan penarikan uang lusuh di Pulau Enggano.

"Ekspedisi berdaulat itu yakni menarik uang lusuh yang beredar di masyarakat, kita membawa modal sebesar Rp 750 juta ke Pulau Enggano, hingga hari ini Rp 102 juta uang lusuh sudah ditarik," kata Suhut di Pulau Enggano, Rabu (2/8/2023).

Selain menarik uang lusuh BI bersama anggota Komisi XI DPR RI Susi Marleni Bachsin juga menggelar edukasi persoalan mata uang rupiah, penggunaan QRIS, serta sosialisasi program Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah.

BI dan Susi Marleni Bachsin membagikan bantuan sosial ke sarana rumah ibadah dan bantuan pendidikan pada ratusan warga di Pulau Enggano.

BI juga menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Dinas ketahanan pangan dengan tujuan agar stabilisasi pasokan dan harga dalam pengendalian Inflasi.

GPM dilakukan pada daerah-daerah yang lokasi akses pangannya kurang lancar.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/04/154314778/baru-dikunjungi-anggota-dpr-sejak-indonesia-merdeka-warga-pulau-enggano

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke