Diperbesar, Stasiun Rangkasbitung Akan Layani KRL 5 Menit Sekali

Stasiun Besar Kelas Tipe A ini diperbesar dengan kapasitas 85.000 penumpang. Pembangunan stasiun ini rencananya akan selesai pada 2024.

“Rangkasbitung ini salah satunya karena penunjang Jakarta, potensinya sangat besar, keretanya akan lima menit sekali,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, Nur Setiawan Sidik kepada Kompas.com di Rangkasbitung, Selasa (1/8/2023).

Nur mengatakan pembangunan Staisun Rangksbitung dibagi dalam beberapa tahap. Saat ini sudah mulai memasuki pembangunan fisik stasiun.

DJKA juga menutup pelintasan sebidang di Pasar Rangkasbitung karena menjadi bagian dari proyek pembangunan fisik stasiun.

“Perlintasan ditutup permanen, kita sudah saling koordinasi untuk mengatur manajemen lalu lintasnya,” kata Nur.

Pelintasan sebidang tersebut tadinya menjadi akses kendaraan dan pejalan kaki dari jalan RT Hardiwinangun ke Jalan Tirtayasa Pasar Rangkasbitung.

Karena pelintasan tersebut ditutup, DJKA akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk pejalan kaki yang hendak ke stasiun. JPO nantinya akan terhubung ke bangunan utama staisun.

“Sekarang JPO langsung dibangun, diperkirakan pembangunan selesai dalam delapa bulan,” kata Nur.

Sementara untuk kendaraan, Pemerintah Kabupaten Lebak membuka Jalan Sunan Kalijaga menjadi dua arah.

“Untuk akses ke stasiun dan ke Pasar Rangkasbitung sekarang dilakukan rekasaya jalur Kalijaga dari satu jalur menjadi dua jalur, karena tidak ada opsi lain selain itu,” kata Kepala Dinas Perhubungan(Dishub) Lebak, Rully Edward.

Rully mengatakan, Pekab Lebak dan Kemenhub juga sepakat untuk mengaktifkan kembali Terminal Kalijaga dan digunakan sebagai akses utama keluar masuk stasiun.