Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Eks Kepsek Bawa Kabur Tabungan Siswa Rp 800 Juta | Binaragawan Meninggal Usai Gagal Angkat Beban 200 Kg

KOMPAS.com - Ratusan orangtua siswa menggelar unjuk rasa di kantor Desa Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Mereka menuntut agar uang tabungan anak-anaknya dari SDN Pakemitan 1 dan 3 Ciawi dikembalikan.

Kasus ini bermula saat IS, mantan Pelaksana tugas (Plt) Kepala SD Pakemitan 1 dan 3 Ciawi diduga membawa kabur uang tabungan siswa sebesar Rp 800 juta.

Berita lainnya, seorang binaragawan, Justyn Vicky meninggal saat melakukan angkat beban.

Peristiwa ini terjadi di sebuah pusat kebugaran di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (15/7/2023).

Vicky meninggal setelah mengalami patah tulang leher akibat tertimpa beban seberat 200 kilogram.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (23/7/2023).

Koordinator orangtua siswa SDN Pakemitan 3, Dodi Kurniadi, mengatakan, IS sudah lebih dari tiga kali menjanjikan kepada orangtua siswa bakal memberikan tabungan itu sejak Juni 2023.

Setelah menjalani mediasi hingga tiga kali, tetapi hingga kini janji-janji tersebut belum ditepati.

Menurut Dodi, IS menunjukkan gelagat aneh sebelum pensiun beberapa bulan lalu.

"Beliau (eks Plt kepsek) berprilaku seperti itu di akhir masa jabatannya. Jadi, membawa semua tabungan dari kelas I sampai kelas VI dari bendahara dan tidak mengembalikan saat waktunya," ujarnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Kronologi Eks Kepsek Bawa Kabur Tabungan Siswa Rp 800 Juta, Wali Murid Geram 3 Kali Mediasi Tapi Tak Tepati Janji

Justyn Vicky, seorang binaragawan, meninggal karena gagal mengangkat beban 200 kilogram.

Akibatnya, korban mengalami patah tulang leher lantaran tertimpa beban yang coba ia angkat.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menuturkan, insiden bermula saat korban melakukan back squat dengan mengangkat beban 200 kilogram.

Namun, korban diduga tidak mampu mengangkat beban itu karena terlalu berat.

"Sehingga korban jatuh dalam posisi duduk dan beban jatuh ke depan dan mengenai leher korban," ucap Jansen dalam keterangan tertulis, Minggu.

Baca selengkapnya: Kronologi Binaragawan Bali Justyn Vicky Tewas Usai Gagal Angkat Beban 200 Kg

Koper milik penumpang kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dicuri oleh dua orang.

Pencurian pada Sabtu itu terjadi ketika korban, Muhammad Digjaya, sedang shalat di masjid stasiun.

Febriyanto (35) warga Kabupaten Kebumen, Jateng; dan Irwan Prasetyo (34) warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); mengaku mencuri karena tidak memiliki uang.

Menurut Febriyanto, dirinya diberitahu oleh Irwan bahwa ada koper yang ditinggalkan penumpang di halaman masjid. Mereka kemudian menjual sejumlah isi koper.

"Kopernya kita buang di Kota Lama. Barang barangnya dibungkus plastik sama Irwan, terus kita jual Rp 100.000. Uangnya buat makan, sudah empat hari di sini (stasiun). Iya, tidur di masjid stasiun," ungkapnya di Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Semarang Utara, Sabtu.

Baca selengkapnya: Koper Penumpang Kereta Api di Stasiun Tawang Semarang Dicuri Saat Korban Shalat

Warga di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, DIY, mengeluhkan soal adanya kerusakan bangunan akibat embusan angin pesawat saat mendarat atau landing.

Kerusakan yang dialami warga dua RT di Pedukuhan Pasir Mendit, Kalurahan Jangkaran, antara lain genteng atap rumah dan masjid berhamburan, gapura rusak, serta pohon cemara udang tumbang.

“Landing itu buang angin. Anginnya kencang seperti kereta suaranya. Kalau pas kena pohon, banyak daun yang rontok,” tutur Dukuh (kepala dusun) Pasir Mendit, Nasir Bintoro, Minggu.

Terkait keluhan warga tersebut, Stakeholder Relation Manager Bandara YIA Ike Yutiane mengungkapkan, Angkasa Pura (AP) I sedang menjembatani komunikasi semua pihak mengenai persoalan itu.

Baca selengkapnya: Embusan Angin Pesawat Mendarat di Bandara YIA Rugikan Warga, Kepala Dusun: Genting Rontok dan Pohon Tumbang

Adz Rizqi (19), anak pengemudi ojol di Bandar Lampung, Lampung, lulus menjadi Bintara Polri.

Kesuksesan Rizqi ini ternyata ada peran dari Iptu Ahmad Saidi (52), anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung. Ialah yang "menjebak" Rizqi yang awalnya hanya berkeinginan jadi sekuriti.

Saidi menjelaskan, seusai dirinya berbincang dengan ayah Rizqi yang merupakan teman kongkonya, Saidi meminta Rizqi untuk menemuinya.

Dengan dalih agar bisa lolos tes sekuriti, Saidi kemudian melatih fisik Rizqi. Setelah fisik Rizqi menjadi lebih baik, Saidi merayu Rizqi agar mencoba mengikuti tes Bintara Polri.

Rizqi akhirnya memberanikan diri mengikuti tes Bintara dan akhirnya lulus.

Saidi menerangkan, ia sengaja "menjebak" Rizqi karena melihat potensi yang dimiliki anak pengemudi ojol tersebut.

"Ayahnya bilang prestasi akademik, saat sekolah bagus, selalu dapat ranking. Saya pikir, ini bagus, tinggal jasmani (fisik) saja yang perlu ditingkatkan," bebernya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Jebakan Anggota Polisi yang Mengubah Hidup Anak Driver Ojol...

https://regional.kompas.com/read/2023/07/24/075300778/-populer-nusantara-eks-kepsek-bawa-kabur-tabungan-siswa-rp-800-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke