Salin Artikel

Kisah Tarsono, Tuna Netra Penjual Bensin Eceran, Ditipu Berkali-kali Tak Dibayar Pembeli, Uang Dirampok

SEMARANG, KOMPAS.com - "Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan" peribahasa itulah yang menggambarkan Tarsono (50) seorang tuna netra yang jualan bensin eceran di Jalan Siliwangi, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Baginya, jualan bensin eceran bukanlah hal yang mudah. Setiap malam dia harus memindahkan bensin dari derigen ke botol-botol kecil. Dia hanya bisa mengandalkan indra peraba agar bensin tak tumpah.

Saat pagi, botol berisi bensin eceran itu dia bawa ke trotoar Jalan Siliwangi yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya. Terkadang, dia juga dibantu istrinya untuk jualan secara bergiliran. 

Tarsono mulai jualan bensin eceran sejak pukul 06.00 WIB dan tutup pukul 18.00 WIB. Penghasilan dari jualan bensin itu dia gunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. 

"Sekarang anak saya ada tiga. Hasilnya ini untuk sekolah mereka tak ada bantuan," jelasnya saat ditemui di tempat jualannya, Jumat (21/7/2023). 

Selama jual bensin eceran, nasib Tarsono tak selalu mujur. Banyak pembeli yang mengambil bensin tapi tak membayar. Keterbatasannya dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawab. 

"Biasanya ambil bensin terus katanya uangnya ketinggalan. Tapi akhirnya tak bayar," paparnya. 

Namun, dia mengaku sudah mengikhlaskan bensin yang diambil orang tak bertanggung jawab itu. Tarsono mengganggap bensin itu merupakan tabungan sebagai amal. 

"Ya sudah ikhlas, tak apa-apa," kata dia.

Selain jualan bensin eceran, Tarsono juga jualan jajanan ringan ketika malam. Biasanya dia jualan jajan eceran mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB. 

"Ya jualan makanan ringan buat tambah-tambah. Kan bensin tak selalu untung," ujarnya. 

Dicopet dan dibuang

Sebelum berjualan bensin, Tarsono mengaku pernah menjadi pengemis. Hal itu terpaksa dia lakukan untuk bayar utang dan mencari modal untuk bisnis kecil-kecilan. 

"Dulu punya utang kurang lebih Rp 10 juta, untuk bayar kontrakan," ujar dia. 

"Saat itu istri saya diturunkan di daerah Wologito, Semarang Barat," paparnya. 

Akibat kejadian itu, istrinya pingsan karena istrinya kaget uang dan perhiasan yang dia kumpulkan habis dirampok. 

"Pingsan saat itu, karena uang dan perhiasan tabungan," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/21/190028378/kisah-tarsono-tuna-netra-penjual-bensin-eceran-ditipu-berkali-kali-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke