Salin Artikel

Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Sopir Bantah Kabur: Saya Trauma...

Ia blak-blakan dengan kejadian tersebut di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023) siang.

"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat hendak ke Mberok, Johar. Mau ambil crane kirim ke Solo," papar dia.

Ia mengaku sengaja memilih jalur tersebut karena lebih cepat. Apalagi sebelumnya, ia pernah melewati jalur tersebut.

Nahas, saat melintas truk mogok persis di atas rel kedua atau di rel hulu sisi selatan.

"Truk mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus ga bisa mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," terangnya.

Heru mengaku ia dan sang kernet keluar karena sudah mendengar suara kereta api dari arah barat, Menurutnya, jeda truk mogok hingga ditabrak kereta sekitar lima menit.

"Saya lewat situ palang belum nutup tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," katanya.

Selepas kejadian, ia mengaku trauma berat. Ia pun hanya bisa duduk termenung di sisi utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.

"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.

Ia membantah kabur dari lokasi kejadian. Menurutnya ia memilih diam karena menunggu perwakilan perusahaan datang ke lokasi kejadian.

"Ga ada saya lari. Ga bener saya kabur. Nunggu pengurus saya ke TKP baru saya ke sini (kantor polisi) Ada mobil derek saya masih di situ," tuturnya.

Sementara itu pihak KAI terlihat mendatangi Kantor Satlantas Polrestabes Semarang. Namun mereka enggan diwawancarai.

Perwakilan dari KAI hanya sekilas berujar datang ke kantor Satlantas untuk bersilaturahmi. Sedangkan petugas palang pintu di lokasi kejadian masih diperiksa.

Heru merupakan warga asal Sumberejo, Kaliwungu, Kendal. Sementara sang kernet adalah S, warga Kaloran, Temanggung.

Menurut polisi, mereka berpotensi menjadi tersangka dari kasus tersebut. Hanya saja masih menunggu hasil pembuktian dari gelar perkara.

"Semua bisa (potensi menjadi tersangka). Tunggu hasil fakta-fakta nanti dinaikan. Namun, kita tak mau mendahului kita gelar perkara dulu," ucap Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi.

Dalam mengungkap kasus kecelakaan tersebut, Satlantas Polrestabes Semarang melibatkan tim Traffic Analysis Accident (TAA) Polda Jateng.

Mereka mengumpulkan sejumlah barang bukti mulai bangkai kendaraan, rekaman CCTV, keterangan saksi dan para ahli.

"Status sopir dan kernet masih sebagai saksi hari mereka kita periksa. Masinis, asisten dan penjaga palang pintu diperiksa besok (Kamis 20 Juli)," kata dia.

"Selesai itu semua kita kita gelar perkara apakah kasus ini sudah bisa dinaikan ke penyelidikan atau perlu pendalaman lagi," sambung Yunaldi.

Pihaknya juga sedang menyelidiki kendaraan berat tersebut bisa melintasi jalan Madukoro.

Keterangan sopir menyebutkan, truk hendak menuju ke kawasan kota lama untuk memuat barang dengan tujuan solo.

"Jadi truk cari jalan ke situ, apakah jalan itu boleh untuk kendaraan berat, Kelas jalan berapa masih didalami," bebernya.

Terkait truk bisa berhenti di tengah rel, ia belum bisa membeberkan lebih detail.

Hanya saja dari keterangan sementara para saksi dan rekaman CCTV tampak truk berhenti sebelum palang kereta turun.

Ketika truk berhenti di tengah rel, palang turun dan kereta melintas hingga menimbulkan kecelakaan.

"Kita melihat seperti itu secara sepintas. Nanti hasil penyelidikan lanjutan kami informasikan," katanya.

Menurutnya sopir dan kernet truk dalam kondisi sehat. Sesaat setelah kecelakaan terjadi, keduanya mengamankan diri ke rumah kerabat di perumahan Puji Anjasmoro, Kota Semarang.

Pada pukul 00.00 WIB, sang sopir menyerahkan diri dan disusul oleh kernet yang menyerahkan diri pada pukul 02.00 WIB.

"Mereka sempat syok lalu main ke rumah saudara," terangnya.

Ia pun meminta para pengusaha truk untuk kembali melihat kondisi kelas jalan sebelum menerjunkan armadanya ke lokasi.

"Cek jalannya, sesuai kelas Tau tidak," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Khairina), Tribun Jateng

https://regional.kompas.com/read/2023/07/20/203500778/kecelakaan-ka-brantas-vs-truk-di-semarang-sopir-bantah-kabur--saya-trauma-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke