Salin Artikel

Tak Puas dengan Respons Bagian Organisasi Jawab Aduan Warga, Gibran: Namanya Pelayanan Publik Harus Ada "Extra Effort"

Bermula dari pemilik akun Twitter @Msidiqprasetyo yang membuat unggahan terkait pengurusan surat-surat untuk kepegawaian/karyawan.

Pengguna Twitter itu juga menandai akun milik Pemkot Solo @PEMKOT_SOLO dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka @gibran_tweet.

"Pripun ngih mas .. ngurus surat2 kange pegawai karyawan ... sabtu minggu libur jumat tutup jam 11 ... bingung niki nguruse kapan malih .. senin sampe jumat tasih nyambut gawe .. wancine jumat rodo longgar malah tutup .. @gibran_tweet @PEMKOT_SOLO," tulis @Msidiqprasetyo pada 14 Juli 2023, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Unggahan @Msidiqprasetyo pun mendapat jawaban dari admin @PEMKOT_SOLO.

"Selmat pagi.. berikut respon Bagian Organisasi," tulisnya dengan menyertakan Peraturan Wali Kota Solo No 7 Tahun 2016 tentang Hari dan Jam Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negera di Lingkungan Pemerintah Kota Solo pada 19 Juli 2023.

Tak berselang lama, jawaban admin @PEMKOT_SOLO mendapat balasan dari Gibran. Menurut dia, jawaban yang disampaikan tidak menyelesaikan masalah.

"Aku ra seneng coromu jawab keluhan warga. Ra solutif blas. Wes tak urus dewe wae (Saya enggak suka dengan caramu menjawab keluhan warga. Tidak solutif sama sekali. Sudah, biar saya urus sendiri)," kata Gibran membalas cuitan @PEMKOT_SOLO.

Ditemui terpisah, Gibran mengatakan, sebagai pelayanan publik harus ada usaha lebih untuk melayani masyarakat.

"Yang namanya pelayanan publik harus ada extra effort. Jadi tidak bisa saya pulang jam segini, sesok wae (besok saja) ya tidak bisa. Namanya pelayanan publik kayak gitu," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023).

Gibran mengakui, melayani masyarakat tidak mudah.

"Memang repot. Tapi itu namanya pelayanan publik. Tidak menyelesaikan masalah kalau dikasih pasal-pasal. Pasal ini, pasal itu, pulang jam segini, wong (orang) tambah marah," ungkap dia.

Lebih jauh, Gibran menambahkan, ada aplikasi layanan aduan bagi masyarakat. Setiap aduan masuk harus dilayani dengan baik, bukan sebaliknya dipersulit.

"Ada aplikasinya juga. Orang yang butuh sesuatu dikasih formulir itu semakin marah. Intinya kita ingin menyelesaikan masalah. Warga jangan disulitkan dan kita tidak pengin yang bertele-tele. Ora nyelesaikan masalah, ya," jelas Gibran.

Sementara terkait aduan warga itu, suami Selvi Ananda itu mengatakan sudah menyelesaikannya. "Wis tak rampungke (Sudah saya selesaikan). Solusine nanti diselesaikan," kata Gibran.

Gibran berharap, setiap ada aduan warga yang masuk harus diberikan jawaban yang bisa menyelesaikan, bukan dipersulit.

"Harapannya (jawab keluhan itu) misalnya kowe luwih (Kamu lapar). 'Mas, aku luwih', (Mas, aku lapar). (Jawabnya) ini makanan, dah itu loh. Malah dikasih pasal-pasal," ungkap ayah Jan Ethes Srinarendra itu.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/20/115935278/tak-puas-dengan-respons-bagian-organisasi-jawab-aduan-warga-gibran-namanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke