Salin Artikel

Penggemar JKT48 yang Meninggal Saat Konser Ternyata Seorang Atlet, Keluarga Tegaskan Korban Tak Miliki Riwayat Penyakit

Keluarga korban, Bayu Eriadi menegaskan bila Arsyad dalam kondisi sehat saat berpamitan pergi menonton konser. Selama hidupnya, korban juga sama sekali tak memiliki Riwayat penyakit.

“Karena dia memang atlet kempo jadi sudah biasa nge-gym, dari 06.30-08.30, keluar rumah sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit. Dia emang atlet kempo berprestasi, jadi kami menolak bila dikatakan dia memiliki riwayat sakit,” tutur Bayu kepada awak media, Kamis (13/7/2023).

Hal itu dingkapkan usai dirinya bersama ayah korban diperiksa polisi sebagai saksi di Polrestabes Semarang sore tadi. Ia ditanya terkait keberadaan dan kondisi Arsyad sekitar waktu kejadian.

“(Diperiksa) 3 jam lebih, intinya seputar Arsyad, berangkat jam berapa, makan dulu apa enggak, sampai di lokasi jam berapa, itu aja,” katanya.

Ia mengungkapkan saat hari kejadian, korban berangkat sendiri menuju lokasi konser di sebuat hotel di Semarang. korban membuat janji dengan temannya yang juga seorang atlet untuk bertemu di lokasi konser.

Namun di sore hari tiba-tiba keluarga mendapat telepon yang mengabarkan putranya jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

“Ada perempuan (telepon) bilang anaknya pingsan di rumah sakit, sampai di sana dikabari sudah enggak ada (meninggal),” ungkapnya.

Sementara itu bila hendak membuat laporan, maka jenazah harus diotopsi.

“Kita agak keberatan. Karena sisi hati berat. Terus dari kepolisian bilang, yaudah buat surat pernyataan untuk tidak diotopsi,” lanjutnya.

Bayu mengaku kecewa dengan keterlambatan respons dan tidak adanya klarifikasi kejadian dari pihak Mal yang menjadi lokasi acara.

“Pihak hotel enam orang datang ke kita, tapi menurut saya telat. Langkah selanjutnya, saya harap dari Mall Tentrem datang ke rumah untuk menjelaskan gimana sih kondisi di sana. Karena memang sampai hari ini enggak ada klarifikasi, sistemnya seperti apa, penanganannya, ada dokternya apa enggak. kita enggak tau. Kemarin cuma belasungkawa aja,” terangnya.

Lebih lanjut, ayah korban, Sarjo berharap adanya evaluasi penyelengaraan konser agar tidak ada korban lagi seperti yang terjadi pada anaknya.

Sore tadi polisi memeriksa sebanyak delapan saksi Terkait meinggalnya penggemar JKT48 saat menonton konser. Mulai dari keluarga korban, penyelenggara, dan pihak rumah sakit mendatangi Mapolrestabes Semarang.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/14/103747978/penggemar-jkt48-yang-meninggal-saat-konser-ternyata-seorang-atlet-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke