Salin Artikel

5 Kisah Tenaga Kerja Indonesia yang Disekap Saat Bekerja di Luar Negeri, Ada yang Usia 16 Tahun

Ibu dua anak tersebut berangkat ke Dunai pada Desember 2022. Namun pada Febuari 2023, ID kabur dari majikan setelah ditawari pekerjaan dengan gaji lebih tinggal.

Selama dua bulan keberadaan ID tak diketahui hingga dua anaknya membuat video yang meminta pertolongan untuk mencari sang ibu.

Dari hasil penyelidikan, ID berhasil diselamatkan bersama seorang tenaga kerja wanita lain asal Serang di salah satu apartemen.

Saat ini keduanya sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan menunggu untuk dipulangkan ke Tanah Air.

Selain ID, berikut 5 kisah tenaga kerja Indonesia yang pernah disekap saat bekerja di luar negeri:

Hal tersebut disampaikan Mulyati melalui video yang dikirim ke kerabatnya di Tanah Air pada Juni 2023.

Ia menyebut lokasi penyekapan berpindah-pindah gedung dan ada 15 orang yang bersamanya di penampungan.

Selama disekap, ia tak diperbolehkan menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan keluarga.

Meski begitu Mulyati mengaku masih diberi makan dan minum. Selama setahun di Arab Saudi, Mulyati tak bisa bekerja lantaran sakit pernapasan.

Sakit tersebut membuat ia sesak napas hingga batuk berulang kali. Di video tersebut, suara Mulyati terdengar parau.

Sebelum berangkat, Mulyati diketahui menerima uang sebesar Rp 7 juta dari pihak sponsor yang memberangkatkannya ke Arab Suadi.

Hal tersebut diungkapkan suami Mulyati, Solikin (40). Ia mengatakan pihak sponsor memberikan uang Rp 7 juta untuk mengiming-imingi sang istri.

Uang itu diberikan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mulyati jika mau berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW.

Kepada keluarga, pihak sponsor mengatakan Mulyati akan diberangkatkan secara resmi dan bekerja di wilayah Asia. Namun ternyata Mulyati dikirim ke Arab Saudi.

Saat ini pihak keluarga berharap Mulyati segera dipulangkan ke Tanah Air.

Awalnya Mayang ditawari pekerjaan sebagai telemarketing di sebuah perusahaan di Thailand oleh Anita Setia Dewi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO.

Ternyata saat di Thailand, ia dibawa ke sebuah kantor di perbatasan tepatnya di wilayah konflik Myanmar pada November 2022.

Di sana, ia malah dipekerjakan di sebuah perusahaan online scam untuk menjadi penipu online bermodus investasi cripto dengan pola kerja 18 jam per hari.

Selain itu ponsel mereka juga disita. Selama bekerja mereka diawasi atasan yang memegang alat setrum.

Mayang dan 20 rekannya kemudian mogok kerja yang berujung penyekapan selama 12 hari.

Mereka disekap di dalam sebuah ruangan berukuran 3x3 meter dan diberi jatah makan 1 kali sehari. Selama 12 hari itu, mereka bertahan dan menolak segala tawaran-tawaran manis dari perusahaan.

Perusahaan kemudian meminta mereka membayar denda Rp 50 juta jika ingin pulang. Bahkan ada 4 WNI yang kemudian dijual ke perusahaan lain.

Mereka kemudian dibebaskan setelah video para pekerja yang disekap, viral di media sosial.

Waode berangkat ke Arab Saudi melalui kantor agensi Eelshafah Aadi Wiguna Mandiri pada 18 Juli 2022.

Setelah beberapa bulan bekerja, Waode tak bisa dihubungi oleh keluarga. Terakhir ia berkomunikasi dengan suaminya, Dendy Kurniawan, di Makassar pada 6 April 2023.

Dalam salinan laporan di BP2MI, Waode dikabarkan disekap atau diasingkan di dalam ruangan kantor agensi Kota Riyadh, Arab Saudi, dengan tuduhan menolak bekerja.

Dendy mengetahui istrinya ditahan di kantor agensi lantaran sang istri yang bercerita langsung via WhatsApp melalui ponsel temannya.

Dendy mengaku sempat menghubungi pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi. Namun pihak KBRI mengarahkan untuk melapor ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Ia pun kemudian membuat laporan ke BP2MI Sulawesi Selatan. Saat ini Dendy berharap istrinya bisa pulang ke Tanah Air dalam kondisi selamat.

4. TKW asal Sumedang pernah disekap di Arab Saudi

Elia Ferliana (35) adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berhasil dipulangkan pemerintah RI dari Arab Saudi.

Elia berangkat ke Arab Saudi melalui penyalur ilegal pada November 2022 dan dijanjikan bekerja di salon kecantikan.

Namun ia malah bekerja sebagai asisten rumah tangga. Sempat bekerja selama 28 hari di sebuah keluarga, Elia dikembalikan ke gedung Syarikah, perusahaan yang mempekerjakannya.

Saat itu Elia tak mendapatkan seluruh haknya selama bekerja. Elia kemudian sekap di gedung itu selama beberapa hari karena kerap mempertanyakan alasan mengapa rekannya yang dalam gedung itu kerap disiksa.

Elia disekap selama beberapa bulan. Hingga akhirnya Elia bisa pulang pada 13 Februari 2023 atas bantuan pemerintah Indonesia.

Bahkan selama berada di negeri jiran, korban mengaku sempat disekap dan diperkosa bos tempatnya bekerja.

Kasus terebut kemudian dilaporkan ke polisi dan DE berhasil diselamatkan pada Jumat (17/2/2023) pukul 11.00 WIB.

Sebelum disekap, korban tiba di Kota Pontianak pada Rabu (8/2/2023). Bersama 3 rekannya, ia masuk ke Malaysia melalui Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat pada Kamis (9/2/2023).

Di Malaysia, mereka sempat bekerja di tempat hiburan malam. Karena tak betah, mereka kemudian kabur.

Ketiganya sempat mencari pekerjaan kedai kopi dan ditolak karena di bawah umur.

Hingga akhirnya DE ditawari pekerjaan oleh Ahua di sebuah kedai. Namun nyatanya DE dipekerjakan di diskotik dan sempat mendapatkan kekerasan seksual oleh pemilik diskotik.

Ahua kemudian menjemput korban dan mengajak bocah 16 tahun itu menginap di rumahnya selama dua malam.

Lalu pada Kamis (16/2/2023), Ahua membawa korban ke perbatasan negara. Korban kemudian diajak dua pria jalan kaki selama dua jam hingga akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun, Darsil Yahya M, Hendra Cipta | Editor : Gloria Setyvani Putri, Rachmawati, Ardi Priyatno Utomo, Reni Susanti, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2023/07/13/111200578/5-kisah-tenaga-kerja-indonesia-yang-disekap-saat-bekerja-di-luar-negeri-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke