Salin Artikel

Penyandang Disabilitas Minta Pemerintah Perbaiki Akses Transportasi di Jateng

“Sebagai penyandang disabilitas kami juga pengen menikmati transportasi publik yang murah dan akses kemana-mana,” kata Yukti saat ditemui di acara Rencana Pembangunan Daerah Jangka Panjang Daerah (RPJPD) di kantor Bappeda Jateng, Selasa (11/7/2023).

Pihaknya menilai, bila anak-anak sekolah yang disabilitas dapat menggunakan tansportasi publik dengan mudah, hal itu mampu mengurangi biaya dan memudahkan mereka untuk bersekolah di mana saja.

“Apalagi jika semua sekolah inklusi, mereka tidak perlu diantar karena orangtuanya harus bekerja misalnya,” imbuhnya.

Kemudian ketika peluang kerja disabilitas dibuka, baik BUMN, BUMD, ASN, dan swasta, mereka juga membutuhkan transportasi yang murah, mudah, terjangkau, dan aman.

Ia berharap pemerintah dapat mensubsidi biaya transportasi publik sebagaimana yang telah diterapkan BRT Trans Semarang.

“Seperti di Trans Semarang itu Rp 1.000 untuk disabilitas, lansia, dan anak sekolah. Kalau ini bisa diterapkan se-Jateng ini akan sangat membantu kami dalam beraktivitas sehari-hari,” harapnya.

Di samping itu, ia menilai transportasi online saat ini masih relative mahal. Padahal mobilitas mereka sangat bergantung pada transportasi online.

Oleh karena itu, ia berharap agar operator transportasi online mengkaji ulang harga jasanya bagi penyandang disabilitas.

“Jadi ayolah sama-sama kita bergerak bareng memikirkan masyarakat, supaya Indonesia lebih baik, lebih manusiawi lagi,” tegasnya.

Tak kalah penting, dirinya yang kerap melakukan perjalanan dengan kereta masih mengalami kesulitan saat masuk gerbong menuju tempat duduknya.

“Kesulitan saya itu Ketika saya masuk ke dalam kereta, mau duduk di kursi itu sempit, jadi kursi roda berhenti di board desk. Masuk ke dalam gerbong ke tempat duduk itu susah bagi saya yang gak bisa jalan,” katanya.

“Ada baiknya PT KAI pesen gerbong ke PT INKA industri kereta api yang di Magelang itu dibuat dengan spek yang mempertimbangkan disabilitas. Sehingga kalau dibuat lebih lebar, kursi roda bisa lewat,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia juga berharap semua stasiun menambah fasilitasi ram untuk jalur pengguna kursi roda seperti yang sudah dimiliki Stasiun Tawang. Sehingga kaum difabel dapat memasuki gerbong dengan mudah.

“Kami mengharapkan hal yang sama di stasiun lainnya, yang di Indonesia kan ga Cuma saya. Harusnya di jalur kereta api ada semua ramnya. Kalau di DAOP 4 ada 8 atau 9 stasiun yang sudah ada ram untuk masuk ke kereta,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/12/113346378/penyandang-disabilitas-minta-pemerintah-perbaiki-akses-transportasi-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke