Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] TKW Asal Cianjur Korban Perdagangan Orang di Dubai Ditemukan | Tempat Peresmian Tol Cisumdawu Dipindahkan

KOMPAS.com - Kasus TKW asal Cianjur, Jawa Barat, yang disebut menjadi korban perdagangan orang di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) menjadi sorotan para pembaca Kompas.com selama Selasa (11/7/2023).

Usai sempat dinyatakan hilang, korban dikabarkan telah berhasil ditemukan di salah satu apartemen yang berada di wilayah tersebut.

Saat ditemukan oleh petugas setempat, korban dalam kondisi disekap di apartemen yang menjadi tempat prostitusi.

Sementara itu, Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa (11/7/2023).

Akan tetapi, peresmian yang mulanya akan digelar di Gerbang Ujung Jaya Utama harus dipindahkan ke terowongan kembar atau twin tunnels yang berada di Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.

Kedua informasi tersebut bersama tiga artikel lainnya mendapat perhatian dari para pembaca Kompas.com pada Selasa (11/7/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Kondisi TKW Cianjur saat ditemukan di Dubai

ID (38), TKW asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Dubai, Uni Emirat Arab, berhasil ditemukan.

Kuasa hukum keluarga korban, Salatudin Gayo mengatakan, korban diamankan pihak otoritas setempat di salah satu apartemen.

"Betul, ditemukan kemarin, Senin pagi waktu setempat oleh petugas setempat," kata Salatudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Menurut Salat, korban ditemukan sedang disekap di salah satu apartemen yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi.

"Korban saat ini sudah diamankan di kantor KJRI setempat. Terkait proses atau rencana pemulangannya itu menjadi kewenangan pemerintah pusat," ujar Salatudin.

Baca selengkapnya: TKW Cianjur yang Diperdagangkan di Dubai Ditemukan, Begini Kondisinya

Peresmian Tol Cisumdawu oleh Presiden Jokowi dipindahkan dari Gerbang Ujung Jaya Utama ke Twin Tunnels atau terowongan kembar di Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.

Dikutip dari Tribun Jabar, petugas tampak membongkar semua panggung dan tenda yang telah berdiri di Ujung Jaya dan memasangnya kembali di Rancakalong.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan, kepindahan lokasi peresmian itu sudah lebih dulu dikoordinasikan dengan pihak PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

"Ya tadi sekitar pukul 5 pagi," ucap Basuki, Selasa (11/7/2023).

"Di sini kan hijau-hijau, ingin yang lain saja," imbuhnya.

Baca selengkapnya: Peresmian Tol Cisumdawu Sumedang Dipindah ke Terowongan Kembar Rancakalong

Suarnati Daeng Kanang, jemaah haji asal Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan, mencuri perhatian pada Rabu (5/7/2023).

Pasalnya, perempuan berusia 46 tahun itu tampil glamor, tidak saja dengan mengenakan pakaian warna hijau zamrud, Suarnati juga memakai sejumlah perhiasan emas di sekujur tubuhnya, mulai dari kalung, gelang, serta cincin.

Kepada Kompas.com, Suarnati mengaku, ada sekitar 180 gram perhiasan emas yang dia pakai, namun tidak semuanya dia beli di Mekkah.

"Dari Makassar separuh (emas) saya bawa, sekitar 80 gram. Kalau yang saya beli di Tanah Suci mungkin 100 gram," ungkap Suarnati kepada awak media di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.

Baca selengkapnya: Cerita Jemaah Haji Asal Makassar Tampil Glamor dengan Pakaian dan Emas 180 Gram, Terungkap Perhiasan Imitasi Seharga Rp 900.000

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan kejanggalan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yakni banyaknya masyarakat yang menumpang kartu keluarga (KK) saat PPDB.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menjelaskan, pihaknya terbentur dengan aturan Permendikbud. Pada Permendikbud, NIK yang digunakan saat PPDB adalan NIK peserta didik.

“Sebenarnya dulu kita pernah menggunakan KK orangtua, tapi kan ketentuan peraturan menteri itu NIK anak yang dimasukkan,” jelasnya saat dihubungi, Senin (10/7/2023).

Menurut Didik, saat PPDB di DIY masih menggunakan NIK orangtua, siswa dan orangtua harus tinggal dalam satu alamat.

“Kalau dulu NIK orangtua, memang orangtua yang harus tinggal di situ dengan si anak, tapi karena sekarang di peraturan menteri yang baru memang NIK si anak, jadi kita mengikuti itu,” ungkapnya.

Baca selengkapnya: Banyak Calon Siswa Numpang KK Saat PPDB, Disdikpora DIY Terbentur Aturan Menteri

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan modus kecurangan yang dilakukan orangtua agar sang anak bisa ikut penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi di sekolah yang diinginkan.

Salah satu modus yang digunakan adalah masih ada orangtua yang tiba-tiba berdomisili di dekat sekolah.

"Tapi memang itu KK-nya terverifikasi, hanya memang dinas tidak melakukan verifikasi lapangan apakah orangtua dan keluarga tersebut tinggal fisik di situ atau hanya KK-nya saja. Kami dapatkan informasi seperti itu masih terjadi," papar Kepala Ombudsman DIY, Budhi Masturi dihubungi, Jumat (7/7/2023).

Budhi memaparkan, KK merupakan dokumen administratif sehingga selama diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), maka Dinas Pendidikan tidak bisa berbuat apa-apa.

Budhi menilai hal tersebut menjadi kelemahan PPDB jalur zonasi. Untuk itu, pihaknya ingin mengajak Disdukcapil untuk menjadi bagian gerakan PPDB yang bersih.

Baca selengkapnya: Modus Kecurangan PPDB di DIY, Orangtua Titipkan Anak di KK Orang Lain yang Dekat Sekolah Favorit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman, Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma | Editor: Gloria Setyvani Putri, Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2023/07/12/044500578/-populer-nusantara-tkw-asal-cianjur-korban-perdagangan-orang-di-dubai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke