Salin Artikel

Akhirnya, Taksi Online Boleh Jemput Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam

Hal ini menandai bahwa taksi online secara resmi diperbolehkan untuk mengangkut dan menurunkan penumpang di bandara tersebut.

Seperti diketahui, perselisihan kerap terjadi antara taksi bandara dan taksi online terkait titik penjemputan penumpang.

Adapun di Bandara Hang Nadim sebelum Grab resmi beroperasi, sama sekali tidak ada titik penjemputan yang disediakan untuk taksi online.

"Alhamdulillah, penandatanganan kerja sama (PKS) antara PT Bandara Internasional Batam (BIB) selaku pengembang Bandara Internasional Hang Nadim dengan Grab Indonesia sudah terlaksana. Jadi mulai besok (hari ini), Grab sudah bisa melakukan penjemputan di Hang Nadim sesuai titik yang telah disepakati," kata Direktur Utama (Dirut) PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah di Bandara Hang Nadim, Kamis (6/7/2023).

Pikri mengatakan, PKS ini merupakan wujud keseriusan pengelola Hang Nadim untuk meningkatkan pelayanan tranportasi darat di bandara internasional tersebut.

"Saya berharap PKS ini bisa juga diikuti oleh tranportasi online lainnya yang ada di Batam. Untuk transportasi online lainnya sudah kami undang, tapi baru Grab yang komitmen,” ujar Pikri.

Ia menjelaskan, saat ini kebutuhan masyarakat menggunakan transpotasi darat di bandara sangat tinggi, khususnya di Bandara Hang Nadim.

Mulai dari taksi premium services, medium services, hingg low cost atau bertarif murah.

"Selama ini Hang Nadim adanya hanya Damri dan taksi konvensional, tapi hari ini kami jawab keinginan masyarakat yang berharap adanya taksi online dan kami harap ke depan transportasi-transportasi ini bisa saling bahu membahu,” ungkap Pikri.

Terlaksananya penandatangana kerja sama ini tak lepas berkat kolaborasi dengan taksi konvensional, baik Koperasi Karyawan atau Persatuan Taksi Konvensional Batam dan khususnya Hang Nadim.

Untuk tahap awal, ada 90 unit taksi online dari Grab yang beroperasi, di mana 30 unit dari umum atau taksi berplat hitam dan 60 unitnya lagi dari taksi konvesional Hang Nadim yang mendaftar sebagai taksi online untuk Grab.

“Masih terdapat 200 lebih taksi konvensional yang belum bertransformasi ke taksi online. Grab sangat membuka diri untuk siapa pun taksi konvensional yang mau bergabung menjadi taksi online,” ungkap Pikri.

“PKS ini bagian dari penyelesaian target dua minggu yang diberikan oleh Polresta Barelang saat mediasi beberapa waktu lalu,” tambah Pikri.

Sementara itu, Director of Government Affairs and Strategic Collaborations Grab, Uun Ainurrofiq mengatakan, di Hang Nadim pelanggan akan mengunakan Grab yang terdaftar khusus sebagai Grab bandara.

Sebab, tidak semua Grab bisa masuk dan hanya yang terdaftar di bandara saja.

Mereka inilah yang bisa mengambil penumpang di bandara dengan fasilitas dan sistem dari Grab bandara dan mereka juga yang bisa menunggu di Hang Nadim.

“Nantinya kami akan menggunakan sistem blok area untuk Grab bandara. Jadi masyakat hanya akan menggunakan Grab khusus yang telah disediakan di bandara. Lagi pula bloking area ini melalui back hand, aplikasi tetap sama untuk pengemudi maupun pengguna,” jelas Uun.

Untuk tarif Grab akan mengacu pada Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus, sesuai dengan tarif batas atas dan bawah dan Perwako nomor 387 Tahun 2022.

“Bagi Grab yang beroperasi di bandara, hanya akan fokus pada pelayanan di bandara. Sebab, di luar bandara banyak mitra kami dengan jangkauan lebih luas,” ujar Uun.

Disambut baik taksi bandara

Beroperasinya taksi online secara resmi di Bandara Hang Nadim Batam disambut baik oleh taksi konvensional bandara.

“Pihaknya menyambut baik kehadiran Grab car di Hang Nadim dan final diskusi semalam. Satu yang diinginkan tak ada lagi berantam,” kata Manajer Operasional Taksi Bandara, Rusmini kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Rusmini mengatakan, untuk mendukung pelayanan taksi online di bandara, saat ini baru 60 taksi konvesional yang masuk Grab.

Tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada penambahan.

"Lagi pula saat ini kan masih uji coba hingga enam bulan ke depan,” ujar Rusmini.

Rusmini berharap ke depan 30 taksi online Grab yang berpelat hitam yang beroperasi di bandara, bisa bertransformasi menjadi pelat kuning atau angkutan umum.

“Intinya mereka siap kuning, sebab kami siap beraplikasi. Syarat, jangan biarkan mereka pelat hitam. Kita sama-sama menyambut kedatangan Grab dan menunggu enam bulan ke depan jadi kuning,” tegas Rusmini.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kepulauan Riau (Kepri), Tri Musa, juga menyambut baik masuknya transportasi berbasis aplikasi di Bandara Hang Nadim Batam.

“Kalau terkait dengan bisnis, kami tidak bisa masuk ke dalam ranah itu. Itu masing-masing aplikator berkoordinasi langsung dengan pihak penyelenggara bandara yaitu BIB, yang jelas kami sangat menyambut baik dan mendukung setiap langkah yang diambil pihak pengelola Bandara Hang Nadim,” ujar Tri Musa.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/07/135552678/akhirnya-taksi-online-boleh-jemput-penumpang-di-bandara-hang-nadim-batam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke