Salin Artikel

Tradisi "Wisuda" Jemaah Haji Asal Bugis, Baju Bling-bling bak "Princess"

KOMPAS.com - Ada beragam tradisi ataupun budaya yang masih dilakukan para jemaah haji asal Bugis, Sulawesi Selatan, saat pulang ke Tanah Air setelah menjalankan ibadah hajinya selama 40 hari.

Salah satunya dengan mengenakan busana bling-bling bagaikan princess untuk perempuan, atau pakaian adat Bugis.

Pakaian tersebut nantinya dipadupadankan dengan gelang emas atau gelang krincing warna emas yang biasanya dibeli di Mekkah dengan "uang Jokowi" atau rupiah.

Adapun bagi laki-laki, mereka akan mengenakan gamis, surban, dan kacamata hitam. Hal itulah yang tampak saat jemaah haji dari embarkasi Ujung Pandang kelompok terbang (kloter) UPG 3 tiba di Paviliun atau Plaza Bandara King Abdul Azis Jeddah, Kamis (6/7/2023).

“Busana bling-bling itu sudah dibawa sejak dari Tanah Air. Memang disiapkan khusus untuk dipakai saat pulang haji,” kata Perawat Kloter UPG 3, Hastiah Hamadong Lukman.

“Itu sudah menjadi budaya warga Makassar, terutama dari suku Bugis. Itu sudah menjadi tradisi atau Sompa, layaknya menjalani wisuda. Makanya mereka menyiapkan khusus,” kata Hastiah.

Namun, karena takut viral di dunia maya, mereka menutupi busana yang dikenakan dengan rukuh. Bahkan, dengan baju tujuh lapis.

Meski begitu, masih ada nenek Asnan Nompo (68) yang berganti pakaian berwarna keemasan dengan kerudung bermanik-manik keemasannya juga.

Untuk mengganti pakaiannya, ia dibantu petugas Jemaah haji dari Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Pelaksana Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, Rina Nurmalia.

Bahkan, petugas Wukalla dari Arab Saudi pun sangat antusias untuk mengabadikan momen Nenek Asnan berubah menjadi princess. Petugas tersebut minta difotokan untuk dokumen pribadinya.

Rina yang sudah beberapa kali bertugas di Daker Bandara mengaku senang diminta bantuan jemaah menata busana mereka setiap tahun.

Disediakan Perias

Hastiah mengatakan, pemakaian baju princess bling-bling tersebut kesepakatannya dipakai saat sampai di embarkasi Ujung Pandang, Makassar.

Di embarkasi juga sudah disediakan perias yang siap mempercantik kaum perempuan usai menjalani haji. Tak perlu muda untuk tampil cantik, tua pun bisa heboh.

Bahkan, ibu-ibu yang harus berjalan dengan dibantu tongkat tetap membawa dua tas tenteng yang sangat berat dan penuh sesak.

“Ini isinya baju buat dipakai nanti kalau sampai Makassar,” kata Cemba Aming Laiyying (60).

Ibu anak empat ini tak mau ketinggalan untuk tampil cantik pasca-ibadah haji. “Bajunya sudah saya bawa dari Indonesia dulu,” katanya lugas.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/07/123040078/tradisi-wisuda-jemaah-haji-asal-bugis-baju-bling-bling-bak-princess

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke