Salin Artikel

Saat Mahasiswa dari 13 Negara Ikuti Kompetisi Mobil Hemat Energi di Sirkuit Mandalika

Acara Shell Eco-marathon ini akan berlangsung selama lima hari sejak Rabu (5/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023).

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan, para mahasiswa dari berbagai negara itu akan beradu inovasi.

"Misi event Shell Eco-marathon untuk menyatukan gagasan, ide-ide, dan inovasi anak-anak muda di seluruh dunia untuk menghadirkan solusi untuk mobilitas yang lebih cerdas dan hemat energi," kata Susi, Kamis (6/7/2023).

Menurut Susi, acara Shell Eco-marathon telah digelar kali kedua di Sirkuit Mandalika.

Pada acara kedua kali ini, banyak peserta cukup antusias menghadirkan inovasi-inovasi untuk menghadirkan mobil hemat energi.

"Kami berharap dapat terus mendorong mahasiswa untuk menciptakan terobosan dan berkontribusi terhadap agenda transisi energi di Indonesia," kata Susi.

Dalam kompetisi tahun ini, tim Indonesia lebih mendominasi dari segi jumlah.

Sebanyak 50 tim yang ikut berkompetisi tersebar dari berbagai kampus di Indonesia.

Menurut Susi ada dua tim andalan Indonesia dalam kompetisi tahun ini. Di antaranya adalah Batavia Gasoline Team dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Bumi Siliwangi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

"Ada juga tim dari SMK di Indonesia yang ikut meramaikan ajang kompetisi internasional ini di kategori prototipe," ujarnya.

Global General Manager Shell Eco-marathon Norman Koch menjelaskan, semua karya mobil hemat energi dari para peserta kalangan mahasiswa menjadi karya sendiri sebagai hak kekayaan intelektual.

"Hak intelektual tim mahasiswa itu tetap akan kita lindungi. Jadi kita hanya menyediakan wadah saja untuk terus berinovasi pada ajang ini," kata Norman.

Norman juga mengaku bahwa event Shell Eco-marathon yang sudah berlangsung sejak 38 tahun ini juga semata-mata untuk membangkitkan kecerdasan mahasiswa untuk terus berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi.

Norman mengungkapkan, kendaraan yang diciptakan oleh para peserta tersebut tidak dibentuk menjadi kendaraan massal yang digunakan untuk berkendara di jalan raya umumnya, melainkan hanya melihat teknologi yang digunakan.

“Memang tidak dirancang untuk jalanan biasa. Tetapi kalau kita lihat teknologi yang dijalankan pada saat itu adalah teknologi yang diciptakan oleh teman-teman mahasiswa Shell Eco-Marathon sejak tahun 1980-an,” kata Norman.

Salah satu tim NTB yang ikut kompetisi Shell eco- marathon yang mewakili daerah NTB yakni Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Universitas Negeri Mataram (Unram).

Jayadi dari UTS mengatakan, senang dapat mewakili Indonesia untuk berlaga di ajang Shell Eco-marathon Asia 2023. Menurutnya, event ini menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa mengekspresikan ide-ide dan inovasi.

"Kami harap bisa berkontribusi untuk menciptakan inovasi di bidang transportasi yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan, ini kali kedua kami mengikuti Shell yang tahun lalu juga diadakan di sini" kata Jayadi.

“Jadi produk kami yang kami ciptakan ini masih dalam tahap pembelajaran juga, yang kami tampilkan dalam ajang ini sekitar jaraknya 60 kilometer per jam dalam bentuk protype dengan menggunakan baterai. Baterai menggunakan 42 Volt dengan 11 Ampere,” kata Jayadi.

Sementara itu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah berharap para mahasiswa Indonesia yang mengikuti ajang Shell Eco-marathon atau mobil hemat energi dapat bersaing dengan kampus lainnya.

"Yang penting engineer-engineer kita paham tidak jauh ketinggalan dari pada yang lain. Ketika ada kepercayaan diri nantinya kita bisa bersaing di dunia energi, kita berdiri sama tinggi duduk sama rendah," kata Zul, sapaan akrab gubernur, usai membuka resmi kegiatan tersebut, Rabu (5/7/2023).

Zul mengungkapkan, dalam ajang Shell Eco-marathon Asia Pasifik dan negara bagian Timur Tengah tersebut, terdapat 3 tim dari NTB yakni tim dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Universitas Negeri Mataram (Unram) dan Institut Teknologi Lombok (ITL).

"Tahun kemarin itu merasa jadi tuan rumah, tapi  hanya partisipan dari kita bukan peserta. Sekarang ada Unram, UTS yang kemarin jadi undangan. Tapi tahun ini mereka menjadi peserta. Ada Unram UTS dan Institut Teknologi Lombok," kata Zul.

Zul menilai kegiatan tersebut sangat berdampak positif untuk kehidupan masa depan.

Sebab mahasiswa dilatih untuk menciptakan energi yang efesien, dan menciptakan energi baru.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/06/143602078/saat-mahasiswa-dari-13-negara-ikuti-kompetisi-mobil-hemat-energi-di-sirkuit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke