Salin Artikel

DPT di Garut Didominasi Pemilih Milenial dan Gen-Z, Medsos Jadi Ruang Kampanye Efektif

GARUT, Kompas.com – Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, didominasi kalangan milenial dengan rentang usia 24 hingga 39 tahun dan gen (generasi) Z yang berusia antara 17 sampai 23 tahun.

“Memang didominasi pemilih milenial dan Gen-Z, jadi pemilih pemula dari Gen-Z memang cukup besar ada 680.000 lebih pemilih, generasi milenial ada 402.000 lebih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Junaedin Basri, Rabu (5/7/2023). 

Junaedin mengungkapkan, KPU Kabupaten Garut telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) lebih kurang sebanyak 1,99 juta pemilih. 

Lalu 54 persen di antaranya kalangan milenial sebanyak 20 persen dan Gen-Z sebanyak 34 persen. 

Posisi ketiga terbesar pemilih menurut Jun ditempati oleh generasi X yang memiliki rentang usia antara 40-55 tahun sebanyak 28 persen atau setara dengan 562 ribu suara lebih.

Sisanya, ada 353 ribu lebih suara dari kalangan baby boomer dan pre-boomer yang memiliki rentang usia dari 56 tahun hingga lebih dari 75 tahun.


Meramu komunikasi politik kekinian

Menurut Heri Hendrawan, salah satu ketua program studi di Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut, besarnya porsi pemilih generasi milenial dan Gen-Z diharapkan memicu kreativitas para kontestan Pileg dan Pilpres dalam meramu komunikasi politik yang sesuai dengan tren di kalangan tersebut. 

“Apalagi  generasi Z dikenal juga dengan sebutan native digital. Generasi yang sangat adaptif akan teknologi dan perubahannya. Ruang media sosial bisa jadi ruang efektif untuk melakukan kampanye, karena segmen usia ini hampir bisa dipastikan punya akun media sosial,” katanya.

Menurut Heri, media sosial, bukan hanya sekedar tempat memajang foto kontestan Pileg dan Pilpres, kontestan juga harus bisa menyampaikan pesan berisi ajakan untuk memilihnya dengan konten-konten kreatif.

“Pemanfaatan medsos ini kuncinya ada pada konten, bukan hanya sekedar foto atau video kegiatan, harus ada konten-konten kreatif, bisa pakai jasa konten creator,” katanya. 

Selain ruang media sosial untuk kampanye, menurut Heri, jika kontestan Pileg dan Pilpres ingin merebut suara kalangan milenial dan Gen-Z, tentunya juga harus berani bertemu dengan kalangan ini lewat berbagai kegiatan bersama.

“Harus membuka ruang interaktif bagi generasi ini, karena mereka sangat aktif dan kritis, harus berani berdialog terbuka dengan mereka, bertukar fikiran dan ide,” jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2023/07/05/191553578/dpt-di-garut-didominasi-pemilih-milenial-dan-gen-z-medsos-jadi-ruang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke