Salin Artikel

Lagi, Bocah di TTS Meninggal karena Rabies, Korban Menjadi 6 Orang

"Meninggalnya pada Kamis (29/6/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Rabies TTS Ady Tallo, Jumat (30/6/2023) pagi.

Ady menyebutkan, JAM digigit anjing di paha kiri dan telapak tangan kanan. Setelah digigit anjing, JAM tidak mendapatkan perawatan medis.

Kemudian, kondisi tubuh JAM memburuk sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe pada Senin (26/6/2023) malam.

"Hasil pemeriksaan medis dan dilihat dari gejala yang muncul dan masa inkubasi-nya, JAM diduga mengalami gejala rabies khas stadium satu," kata Ady.

Saat dirawat, JAM mulai menunjukkan gejala khas rabies, seperti, nyeri telan, tidak mau minum air, dan takut terhadap angin, tapi masih bisa berkomunikasi dan masih mau makan walau sedikit.

Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Jenazah JAM saat ini telah dibawa ke rumah duka di Desa Kaeneno untuk dimakamkan.

Kematian JAM menambah daftar panjang korban meninggal dunia di TTS, NTT.

"Saat ini korban meninggal dunia sudah enam orang, satu orang dewasa dan lima anak-anak," ungkapnya.

Ady mengatakan, hingga Kamis (29/6/2023) petang, jumlah korban gigitan anjing di TTS mencapai 635 orang yang tersebar di 30 kecamatan dan 162 desa.

Perinciannya, bayi satu orang, balita (101), anak sekolah (219), dewasa (250), dan lansia (64).

Dari 635 orang korban gigitan anjing, enam di antaranya menunjukan gejala khas rabies, gejala bukan rabies 100 orang, sedangkan yang belum ada gejala berjumlah 529 orang.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/30/074015678/lagi-bocah-di-tts-meninggal-karena-rabies-korban-menjadi-6-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke