Salin Artikel

7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Dikubur Hidup-hidup? Ini Kata Dokter Forensik

Pasalnya, terdapat dua versi cara pembunuhan bayi tersebut, yaitu dikubur hidup-hidup atau dibekap terlebih dahulu sampai meninggal baru dikubur.

Ahli forensik dari RSUD Margono Soekrajo Purwokerto, Dr dr Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat mengatakan, sulit untuk memastikan itu. Namun dipastikan bayi-bayi itu dilahirkan dalam kondisi hidup.

"Bayi yang dilahirkan hidup dan cukup umur. Masalah dibekap atau tidak, itu tidak bisa diperkirakan," kata Zaenuri kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).

Zaenuri dapat memastikan bayi itu lahir dalam keadaan hidup karena secara keilmuan strukrur tulang bayi itu lengkap dan tumbuh sempurna.

"Kalau tulang lengkap dan tumbuh sempurna, secara keilmuan, kami lihat (bayi tersebut lahir) cukup bulan," ujar Zaenuri.

Sedangkan dari sisi logika medis, lanjut Zaenuri, bayi tersebut tidak akan bisa lahir tanpa pertolongan medis, apabila belum cukup umur.

"Orang awam kalau melahirkan tanpa pertolongan medis, tidak matang, tidak akan keluar sendiri. Kalau misal dipaksa digugurkan dulu, dikorek-korek pasti menimbulkan infeksi," jelas Zaenuri.

Diberitakan sebelumnya, tujuh bayi hasil inses ayah dan anak di Kabupaten Banyumas diduga dikubur hidup-hidup sesaat setelah dilahirkan.

Namun polisi masih mendalaminya, karena ada perbedaan keterangan antara tersangka R (57) dan anaknya (E).

"Ada perbedaan keterangan antara R dan E. Menurut E setelah lahir (bayi) dikubur hidup-hidup, sedangkan keterangan R dibekap dulu baru dikubur," ungkap Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu saat pers rilis di mapolresta, Selasa (27/6/2023).

https://regional.kompas.com/read/2023/06/28/121411978/7-bayi-hasil-inses-di-banyumas-dikubur-hidup-hidup-ini-kata-dokter-forensik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke