Salin Artikel

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Marak di Gorontalo

Tingginya angka ini menunjukkan adanya peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies, terutama pada anjing peliharaan dalam bulan-bulan terakhir ini.

“Pekan lalu anjing tetangga kami telah menggigit seorang pria dewasa dan seorang anak. Anjing ini juga kemudian menggigit anjing tetangga lainnya,” ujar Catur warga Pentadio Timur Kecamatan Talaga Biru Kabupaten Gorontalo, Rabu (21/6/2023).

Setelah kasus ini gigitan anjing tersebut, sejumlah petugas dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo turun untuk melakukan vaksinasi. Selain itu juga dilakukan penangkapan terhadap anjing yang menggigit.

Sejumlah warga membawa senapan angin dan menembak berulang kali ke anjing yang pertama kali menggigit, tapi tetap lolos dan menghilang. Bahkan hingga kini belum diketahui keberadaan anjing tersebut.

“Masyarakat harus waspada dan segera ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan secepatnya karena rabies tingkat kematiannya sangat tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S Otoluwa.

Terkait penanganan rabies ini, Anang mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan. Ia berharap ada upaya vaksinasi yang diberikan untuk hewan, terutama yang menjadi peliharaan masyarakat.

“Pemberian vaksinasi atau pemberian vaksin massal untuk hewan peliharaan, misalnya pada kucing, anjing dan kera. Karena ini bisa saja menyerang. Bukan hanya hewan di rumah tapi juga di luar rumah. Untuk itu kami berharap kerja sama masyarakat,” katanya. 

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah mendistribusikan vaksin rabies sebanyak 1.590 vial ke pemerintah kabupaten dan kota.

“Kami juga perlu sampaikan bahwa di masing-masing kabupaten/kota telah dibentuk rabies center berdasarkan surat keputusan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota,” ucap Jeane I Dalie.

Rabies center di Provinsi Gorontalo berada di Kabupaten Gorontalo Utara yang berada di Puskesmas Atinggola, Kwandang, Anggrek, Sumalata dan Tolinggula. Untuk Kabupaten Gorontalo di Puskesmas Tibawa, Boliyohuto, Limboto, Batudaa dan Telaga. 

Di Kabupaten Bone Bolango, rabies center ini berada di Puskesmas Kabila, Suwawa, Bonepantai serta Bone. Sementara di Kabupaten Pohuwato, rabies center berada di Puskesmas Dengilo, Marisa, Motolohu, Lemito dan Popayato.

Sedangkan di Kabupaten Boalemo berada di Puskesmas Tilamuta, Bongo Dua, Botumoito dan Mananggu. Untuk kota Gorontalo semua Puskesmas melakukan pelayanan terhadap gigitan rabies dan menunggu penetapan Surat Keputusan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.

Jeane Dalie memberi petunjuk cara penanganan rabies pada manusia, yaitu dengan mencuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit. Kemudian diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya.

“Kemudian segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan vaksin rabies (VAR) atau Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi serta untuk kelompok risiko tinggi tertular rabies, lakukan imunisasi/kekebalan terhadap virus rabies (Pre exposure Immunization),” ujar Jeane Dalie.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/21/073200278/kasus-gigitan-hewan-penular-rabies-marak-di-gorontalo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke