Salin Artikel

Sumber Air Puluhan Hektar Sawah di Aceh Hilang karena Tambang Batu Bara

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat telah membenarkan hal tersebut. 

"Memang benar sekitar 60 hektare lahan sawah masyarakat kini telah hilang sumber air karena timbunan aktivitas sebuah perusahaan tambang batu bara," kata Kepala DLHK Aceh Barat Bukhari di Meulaboh, Sabtu (17/6/2023), seperti dilansir Antara.

Menurut Bukhari, ada penimbunan lahan yang dilakukan perusahaan tambang batu bara sehingga sumber air itu tertutup. 

Hilangnya sumber air itu sempat menimbulkan protes dari masyarakat dan petani di Desa Baro Paya.

Bukhari mengklaim,  persoalan tersebut saat ini telah diselesaikan secara musyawarah setelah perusahaan yang dianggap bertanggung jawab berjanji membuatkan sumber air baru.

"Pihak perusahaan mengaku siap bertanggungjawab untuk menciptakan sumber air baru ke sawah masyarakat, dengan membangun sumur bor,” kata Bukhari

Perusahaan itu juga siap memberikan kompensasi kepada masyarakat yang sepanjang 2023, karena dampak hilangnya sumber air sehingga petani tidak bisa turun ke sawah.

“Masyarakat telah sepakat bahwa tidak mau mengganggu investasi. Namun, harus ada kompensasi akibat persoalan hilang sumber air ini, dan tuntutan kompensasi tersebut telah disetujui pihak perusahaan tambang batu bara sebagai bentuk tanggungjawab pihak perusahaan,” jelas Bukhari.

Adanya kesepakatan itu disebut Bukhari membuat DLHK Aceh Barat tidak bisa menjatuhkan sanksi untuk perusahaan tambang tersebut.

Sebagai informasi, saat ini ada dua perusahaan yang sudah memulai aktivitas pertambangan batu barat di Aceh Barat.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/18/102836578/sumber-air-puluhan-hektar-sawah-di-aceh-hilang-karena-tambang-batu-bara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke