Salin Artikel

Duel Antarpelajar SD dan SMP di Kuningan, Anak-anak Lain Justru Merekam dan Bersorak-sorai

Tiga pasang pelajar tingkat SD dan SMP saling baku pukul hingga berjatuhan.

Sejumlah pelajar yang masih di bawah umur di sekitarnya justru menonton, menyoraki, hingga merekam aksi kekerasan tersebut.

Tampak dalam video, sejumlah anak melakukan duel di salah satu kebun. Mereka yang terdiri dari dua kelompok maju saling berpasang-pasangan.

Mereka saling adu pukul satu sama lain hingga banyak yang terjatuh.

Tampak sejumlah anak merekam perkelahian tersebut tanpa berupaya melerai kawannya.

Penjelasan polisi

Kasat Reskrim Polres Kuningan, Iptu Anggi Eko Prasetyo, membenarkan adanya peristiwa dalam video itu.

Aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah pelajar tingkat SD dan SMP yang berlangsung di salah satu kebun di Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Rabu (14/6/2023). 

Dia juga membenarkan keterlibatan anak-anak lain sebagai penonton yang menyoraki dan merekam perkelahian.

"Benar, video yang beredar, duel yang terjadi antarsiswa kita yang melibatkan berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan. Kami sudah bersinergi menangani secara kekeluargaan," kata Anggi saat ditemui Kompas.com di balaidesa Desa Salareuma, usai mediasi dengan orang tua para siswa Sabtu (17/6/2023) siang. 

Dipicu saling ejek di WhatsApp

Anggi menjelaskan, aksi kekerasan ini dipicu adanya saling ejek dan cekcok di grup whatsapp milik mereka.

Para pelajar yang rata-rata duduk di bangku kelas 6 SD itu sudah memiliki alat komunikasi dan menggunakan grup WhatsApp untuk membuat geng.

Setelah cekcok di grup, mereka melanjutkan bertemu secara langsung hingga terjadi duel atau perkelahian antarpelajar di kebun tersebut.

Kekesalan salah satu kelompok geng pelajar ini juga dipicu akibat perebutan salah satu atribut di antara mereka.

Petugas Polres Kuningan, sambung Anggi, melakukan gerak cepat penangan peristiwa ini bersama pemerintah kecamatan, dan juga desa setempat.

Mereka bersama-sama melakukan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan.

Pertemuan

Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas menghadirkan orangtua dan juga para pelajar yang terlibat. 

Jumlahnya pelajar yang terlibat mencapai lebih dari 10 orang, termasuk mereka yang menyoraki dan merekam.

“Ada puluhan pelajar yang terlibat dalam duel, antara SD dan SMP, yang SD kelas 6, yang SMP kelas 7 dan 8. Untuk korban jiwa tidak ada,” tambah Anggi. 

Petugas kecamatan dan desa membuatkan surat pernyataan yang harus ditandatangani orangtua dan anak-anak tersebut.

Pemerintah juga meminta agar orangtua ikut serta memantau penggunaan alat komunikasi anak-anak mereka.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/17/180911678/duel-antarpelajar-sd-dan-smp-di-kuningan-anak-anak-lain-justru-merekam-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke