Salin Artikel

Tanggapan Kepala Puskemas Sodonghilir Soal Pasien Meninggal Usai Ditolak, Sanksi Nakes akan Dibahas

KOMPAS.com - Pasien meninggal dunia bernama Abdul Basir (45) lantaran diduga tidak dilayani tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.

Korban warga Dusun Bojong, Kampung CIkalapa, Desa Sepatnunggal, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tidak dilayani lantaran ruang puskesmas yang penuh.

Tanggapan Puskesmas Sodonghilir

Kepala Puskesmas Sodonghilir, Popon Herlina, mengatakan bahwa saat ini, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya.

“Besok (Jumat, 16/6/2023) saya akan konsultasi ke Dinkes Kabupaten Tasikmalaya untuk membahas sanksi terhadap oknum nakes ini,” terangnya dilansir dari TribunPriangan.com pada Kamis (15/6/2023) petang.

Tambahnya, pihak Puskesmas tidak dapat menjatuhkan sanksi apapun, mengingat oknum nakes tersebut tidak diangkat oleh Puskesmas Sodonghilir.

“Yang bersangkutan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021 lalu. Makanya, kami konsultasi dulu dengan pihak Dinkes Kabupaten Tasikmalaya,” pungkasnya.

Tanggapan Sekda Tasikmalaya

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen, menanggapi kasus dugaan penolakan salah satu nakes Puskesmas Sodonghilir terhadap Abdul Basir (45) pada Rabu (14/6/2023) lalu.

"Saya tidak ingin mendengar lagi kejadian hal seperti itu (red: pasien tidak dilayani karena ruangan di Puskesmas penuh). Ini berlaku untuk semua Puskesmas ya," tegasnya pada Jumat (16/6/2023).

Tambahnya, ia meminta kepada seluruh petugas Puskemas di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat untuk meningkatkan pelayanan.

Bahkan, pihaknya mewajibkan supaya puskesmas menjemput bola jika mendapat informasi terkait masyarat yang mengalami sakit dan butuh pelayanan kesehatan.

"Saya minta masyarakat yang sakit tidak boleh terabaikan. Jangan ada alasan kamar penuh seperti yang terjadi di Kecamatan Sodonghilir," terang Zen.

Petugas puskesmas, lanjutnya, diimbau supaya tidak dengan mudahnya beralasan bahwa ruangan penuh dan berimbas terhadap pelayanan yang terabaikan, apalagi juka kondisinya darurat seperti yang terjadi di Puskemas Sodonghilir.

"Dilayani dulu pasiennya. Jangan sampai hal itu (red: kejadian di Kecamatan Sodonghilir) terjadi kembali dan urusan koordinasi pun harus lebih ditingkatkan antar-pimpinan," usul Zen.

Setiap Puskemas, tambah dia, juga harus bisa mengoptimalkan Puskemas Pembantu (Pustu), mengingat saat ini pihak pemerintah tengah melakukan pengoptimalan Pustu.

"Ratusan Pustu sudah kami rehab supaya pelayanan lebih meningkat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Tasik Meninggal setelah Diduga Ditolak Puskesmas Sodonghilir

https://regional.kompas.com/read/2023/06/16/174341478/tanggapan-kepala-puskemas-sodonghilir-soal-pasien-meninggal-usai-ditolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke