Salin Artikel

Sosok Rochmat Bagus Pembunuh Mahasiswi Surabaya, Pacari Korban dan Kerap Pinjam Uang

Pelaku adalah guru musuk korban yang bernama Rochmat Bagus Apriatma (41). Pelaku tega membunuh AN lantaran sakit hati mendengar omongan korban.

Tak hanya itu. Pelaku juga berniat menguasai mobil korban karena terlilit utang.

Mayat korban dimasukkan dalam koper dan dibuang ke jurang di kawasan hutan Gajah Mungkur di jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Koper dalam kondisi tertutup. Jenazah dimasukkan ke dalam koper dalam kondisi tertutup ya, bukan dimutilasi. Tubuh korban masih utuh saat dimasukkan ke dalam koper," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6/2023).

Lantas siapakah sosok Rochmat Bagus?

Mirzal Maulana mengungkapkan pelaku adalah guru musik korban.

"Benar, pelaku merupakan guru les korban," ungkapnya saat konferensi pers kasus di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/3/2023).

Berdasarkan pengakuannya, pelaku sudah mengenal korban sejak 2017 silam.

Awal perkenalan pelaku dengan korban lantaran pelaku merupakan guru ekstrakurikuler di sekolah korban.

Ia menyebut hubungannya dengan korban dekat sebatas teman.

"Dari 2017 (kenal korban), tapi itu teman saja. Saya 'kan gurunya saja. (Hubungan) dekat," kata pelaku, Jumat.

Sementara itu ibu korban, Ana Mariana mengatakan putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band. Menurutnya, pelaku diketahui telah menikah.

"Pelaku sudah menikah," ungkap Ana.

Menurut Pasma, keduanya sudah menjalin hubungan selama lima tahun terakhir.

"Pelaku dengan korban ini diawali sebagai guru musik, sehingga ada hubungan cukup lama kurang lebih 5 tahun, hubungan secara asmara," ungkap Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat.

Meski demikian, sang ibu tak pernah menaruh curiga dengan kedekatan pelaku dan anaknya. Pasalnya ia tahu Rochmat sudah memiliki istri.

"Saya nggak ada curiga Angeline punya hubungan dekat dengan pelaku," kata Ana.

Sementara ayah korban, Bambang Sumarjo, membantah kabar yang mengatakan putrinya dan pelaku menjalin hubungan.

Ia menduga pelaku tak hanya mendekati anaknya, tetapi banyak wanita lain untuk dikuasai hartanya.

"Saya sekadar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," ungkap Bambang di Mapolrestabes Surabaya, Jumat.

"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu. Tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara, tapi ingin menguasai hartanya," imbuhnya.

Pamit ke kampus untuk ujian

Sebelum jasadnya ditemukan di jurang jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, AN sempat berpamitan kepada ibunya akan mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).

Komunikasi terakhir AN itu terjadi pada 3 Mei 2023.

"Ma, aku ada kuliah. Ada ujian satu mata kuliah," ungkap ibu korban, Ana.

Namun sejak saat itu, AN tak pulang dan tidak bisa dihubungi.

Ternyata saat dalam perjalanan menuju kampusnya, AN mampir ke kafe milik pelaku, Rochmat Bagus, di kawasan Kecamatan Rungkut, Surabaya.

Mereka kemudian pergi sarapan bersama dan pelaku mengantar korban ke kampus. Pelaku yang membawa mobil milik korban, kembali menjemput korban setelah ujian.

Di dalam mobil, pelaku membicarakan niatnya yang ingin meminjam uang senilai puluhan juta untuk membayar utang.

Permintaan tersebut ditolak lantaran korban tidak mempunyai uang sebanyak itu. Tak berhenti sampai di situ, pelaku pun mengajukan penawaran untuk menggadaikan mobil Xpander yang dibawa korban.

Lagi-lagi permintaan tersebut ditolak lantaran mobil yang dibawa korban adalah kepunyaan sang kakak.

Keduanya sempat bermalaman di sebuah apartemen dan pelaku terus berusaha membujuk korban supaya bersedia menggadaikan mobilnya.

Keesokan harinya, pelaku dan korban meninggalkan apartemen.

Tetapi, di tengah perjalanan korban marah-marah lantaran pelaku hendak mengajaknya ke orang yang menerima gadai mobil.

Korban yang kesal kemudian berkata kasar hingga membuat pelaku emosi. Sontak, pelaku pun langsung menghabisi korban dengan cara mencekik.

"Pukul 14.30 mereka berhenti di sekitar jalan kawasan Kebun Bibit, Mulyorejo. Mereka bertengkar," ungkap Kombes Pasma Royce.

Usai membunuh korban, pelaku pergi ke rumah mertua untuk mengambil koper yang digunakan untuk meletakkan jasad korban.

"Lalu, tersangka pergi ke rumah mertua mengambil koper dan sempat membeli plastik wrapping. Korban dibungkus dengan plastik wrapping," jelas Pasma.

Sekitar pukul 20.30 WIB, pelaku berniat membuang jasad korban di kawasan Batu.

Namun, karena tak ada tempat sepi, jasad korban dibuang ke jurang di jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerta.

Setelahnya, pelaku bersembunyi di sebuah indekos di Kota Malang hingga akhirnya tertangkap.

Bambang menduga bahwa surat kendaraan tersebut direbut oleh pelaku agar AN setuju untuk memberikan mobil tersebut kepada Rochmat sebagai jaminan pinjaman.

"Semuanya terlihat seperti sudah direncanakan. Pakaian yang dikenakan oleh anak saya terlihat baru. Sepertinya dibeli oleh pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan mobil tersebut," ujar Bambang kepada SURYA.co.id, Jumat (9/6/2023) malam.

Dengan dasar itu, Bambang menuntut agar Rochmat dijerat pasal tentang pembunuhan berencana karena tragedi yang menimpa putrinya telah direncanakan pelaku jauh sebelumnya.

Terkait pengakuan Rochmat yang bersikeras bahwa dia membunuh AN karena sakit hati, dan hingga saat ini, bukti yang mendukung tuduhan pembunuhan berencana masih minim, Bambang pun bereaksi.

"Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya. Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami. Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.

"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.

Terakhir, Bambang sekali lagi menegaskan bahwa harapannya agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan. Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya.

Penadah mobil ditangkap

Setelah kasus terungkap, polisi menangkap pria yang menadah mobil Xpander yang digadaikan Rochmat.

Si penadah itu ditangkap pada Kamis (8/6/2023) di Pasuruan.

Di rumah penadah, polisi menemukan mobil yang menjadi saksi bisu kematian AN. Rochmat menggadaikan mobil seharga Rp 25 juta.

Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya. Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.

Akan tetapi, hingga Jumat (9/6/2023) sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.

Gelar perkara pun belum dilaksanakan. Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.

Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah. Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andhi Dwi Setiawan | Editor : Krisiandi), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2023/06/10/210200778/sosok-rochmat-bagus-pembunuh-mahasiswi-surabaya-pacari-korban-dan-kerap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke