Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Alasan Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihilangkan dari Wilayahnya | Mahasiswa ITB Tewas Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

KOMPAS.com - Pemimpin Lembaga Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, melayangkan surat kepada Bupati Lebak untuk meminta penghapusan sinyal internet di wilayahnya.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Desa Kanekes Saija itu, mereka memohon agar sinyal internet tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).

Mereka juga memohon agar pemerintah membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program, dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat memengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

Berita lainnya, Muhammad Rasyid Ghifary, mahasiswa angkatan 2021 dari program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal karena mengalami insiden saat melakukan uji coba pesawat tanpa awak.

Peristiwa itu terjadi di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6/2023).

Korban tewas lantaran terkena pasak di sekitar bagian lehernya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (8/6/2023).

Pemimpin Lembaga Adat Baduy di Desa Kanekes meminta kepada pemerintah agar menghapus sinyal internet di wilayahnya.

Kepala Desa Kanekes Saija membenarkan adanya surat itu. Permohonan penghapusan sinyal tersebut diprioritaskan untuk wilayah Baduy Dalam.

Menurutnya, sinyal internet, terutama di wilayah Baduy Dalam, membawa dampak negatif bagi warga. Adanya internet dikhawatirkan membuat generasi penerus di Baduy dapat mengakses berbagai aplikasi dan konten tidak mendidik yang bertentangan dengan adat.

Saija mengatakan, pembuatan surat itu telah melalui musyawarah antar-Barisan Kolot di Baduy. Para Barisan Kolot dari Lembaga Adat Baduy keberatan dengan keberadaan dua tower sinyal internet yang memancar ke wilayah Tanah Ulayat Baduy.

“Arahan dari Lebaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” ujarnya, Kamis.

Muhammad Rasyid Ghifary, mahasiswa angkatan 2021 dari program studi Teknik Mesin FTMD ITB meninggal usai mengalami insiden sewaktu melakukan uji coba pesawat tanpa awak.

Dekan FFTMD ITB Tatacipta Dirgantara menuturkan, korban bersama kawan-kawannya mulanya tengah menyiapkan pelontar pesawat berukuran besar. Benda yang berfungsi seperti ketapel itu ditancapkan di tanah.

Namun, diduga karena tanah di lapangan tersebut lembek sehabis diguyur hujan, pasak itu terpental ketika korban dan rekan-rekannya menarik pelontar.

"Katapel gede ditarik beberapa orang. Dia (almarhum) narik, pasak kecabut, mental kena ke korban. Pas kena ke lokasi yang fatal bagian leher belakang," ucapnya, Kamis.

Usai mengalami kejadian itu, korban sempat dibawa ke rumah sakit sekitar Lanud Sulaiman untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tak tertolong.

Baca selengkapnya: Mahasiswa ITB Tewas Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Ini Kronologinya

Seorang "pak ogah" di Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi.

Pria bernama N Irfan (36) itu diringkus karena melakukan aksi premanisme. Ia kerap memalak dengan nada makian kepada pengendara roda empat bila tidak diberikan uang.

"Jadi mengenai masalah diamankannya pak ogah, karena ada masyarakat merasa dirugikan sampai anggota kami ke lapangan untuk mengamankan tersangka," ungkap Panit I Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini Ipda Muh Rais, Rabu (7/6/2023).

Ia menjelaskan, pelaku kerap mangkal di beberapa ruas U-turn di Makassar. Kini, polisi tengah memeriksa pelaku secara intensif.

"Menurut laporan masyarakat dia (N Irfan) memalak. Jadi menurut keterangannya, tersangka dia tidak sengaja mengeluarkan kata makian," tuturnya.

Baca selengkapnya: Palak Pengendara, Pak Ogah di Makassar Diringkus Polisi Usai Video Viral

Di media sosial, beredar video seorang jemaah haji laki-laki asal Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku terlantar di Arab Saudi.

"Minta tolong, Pak, kami dari Luwu Utara Kloter 14. Semoga pihak Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperhatikan jemaah haji kloter 14 Luwu Utara dan Luwu Timur. Sekarang terlantar di Arab Saudi. Tabe (mohon/permisi)," sebutnya.

Sedangkan, jemaah perempuan yang merekam pria itu, memperlihatkan koper-koper jemaah haji yang berjejer di depan sebuah hotel. Dalam narasinya, ia mengaku rombongannya diusir dari hotel.

Mengenai video tersebut, Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulsel Mawardi Sirajuddin mengungkapkan bahwa jemaah kloter 14 tidak diusir, melainkan hanya dipindahkan.

"Sebagian jemaah haji kloter 14 Embarkasi Makassar (UPG 14) yang tinggal di Al Harithia Hotel dipindah ke hotel Front Taiba yang lokasinya lebih dekat dengan Masjid Nabawi, 10 meter depan pagar Masjid Nabawi. Hotel Front Taiba juga berdekatan dengan hotel jemaah kloter UPG lainnya," terangnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Beredar Video Jemaah Haji Asal Sulsel Mengaku Diusir dari Hotel di Arab Saudi, Kemenag Beri Penjelasan

Insiden maut terjadi di Jalan Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2023). Sebuah mobil yang berisi empat orang tertimpa truk.

Dua orang tewas dalam kejadian ini, yakni Yuliana Evelien (11) dan Tanikwele. Adapun dua korban selamat bernama Matthew Danish Yudha Utama (11) dan Sola Gracia Ribka Utama (10).

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang AKBP Yunaldi menerangkan, korban dalam perjalanan pulang dari Sekolah Terang Bangsa.

Guru Sekolah Terang Bangsa, Kristin, menyampaikan, dua bocah yang selamat merupakan anak dari Tanikwele. Sedangkan, Yuliana merupakan tetangganya.

Tanikwele bersama kedua anaknya selalu memberikan tumpangan kepada Yuliana untuk berangkat dan pulang sekolah bersama.

"Yuliana selalu berangkat bareng dengan Tanikwele karena tetangga," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmuddin; Kontributor Makassar, Reza Rifaldi; Kontributor Makassar, Darsil Yahya M | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2023/06/09/060600578/-populer-nusantara-alasan-warga-baduy-minta-sinyal-internet-dihilangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke