Salin Artikel

Berstatus KLB Rabies, Sikka Kehabisan Vaksin Hewan Penular Rabies

“Stok vaksin HPR lagi kosong, jadi vaksinasi dihentikan sementara,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).

Satriawan menuturkan, sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (Rabies), Pemkab Sikka menerima bantuan 2.520 dosis vaksin HPR dari Kementerian Pertanian, dan 1.000 dosis dari pemerintah Kabupaten Flores Timur.

Sejumlah petugas kesehatan hewan kemudian melakukan vaksinasi di sejumlah wilayah endemis rabies.

Di antaranya, Desa Habi, Langir, Lepolima, Hepang, Sikka, Reroroja, Nele Lorang, Kelurahan Waioti, Kelurahan Kota Uneng, dan Madawat.

Namun hingga akhir Mei 2023, stok HPR yang ada habis.

“Total HPR yang sudah divaksin sebanyak 2.760 ekor, persentase cakupan vaksinasi kurang lebih telah mencapai 85 persen,” ujarnya.

Kendati demikian, demikian Satriawan, Pemkab Sikka telah menganggarkan dana Rp 300 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) untuk pengadaan vaksinasi HPR.

“Saat ini lagi proses dananya muda-mudahan bisa segera terealisasi sehingga vaksinasi HPR bisa dilanjutkan,” katanya.

Ia mengatakan, persentase HPR yang harus divaksin mencapai 70 persen dari total populasi.

“Jumlah anjing di Sikka ini kurang lebih 55.000 ekor, masih jauh dari target. Tapi kita optimis target 70 persen bisa tercapai,” katanya.

Satriawan juga berharap, agar warga tetap waspada. Para pemilik anjing harus mengandangkan hewan peliharaannya untuk mencegah penyebaran virus rabies.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/08/134412478/berstatus-klb-rabies-sikka-kehabisan-vaksin-hewan-penular-rabies

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke