Salin Artikel

Luka-luka di Balik Kain Kafan OK, Tahanan di Banyumas yang Kematiannya Janggal...

KOMPAS.com - Jakam (51) terkejut saat melihat luka-luka di balik kain kafan yang menyelimuti tubuh anaknya, OK (26).

Sebelumnya, OK yang merupakan warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditangkap polisi pada 17 Mei 2023. Ia diduga terlibat kasus pencurian sepeda motor.

Namun, 16 hari kemudian, atau pada Jumat (2/6/2023), keluarga mendapat kabar bahwa OK meninggal. Padahal, saat OK dijemput polisi, Jakam mengaku bahwa anaknya dalam keadaan sehat.

"Anaknya sehat, (tapi) saat lihat jenazah langsung syok," ujarnya, Senin (5/6/2023).

Adik OK, Desi Dwi Gustiara (18), mengatakan, pada Jumat itu, keluarganya mendapat kabar dari polisi bahwa kakaknya sedang kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo Purwokerto, Banyumas.

Desi bersama ayahnya lantas menuju rumah sakit. Akan tetapi, di tengah perjalanan, mereka dikabari bahwa OK meninggal dunia.

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang jenazah. Waktu itu, jenazah OK sudah dikafani dan ditempatkan dalam keranda.

Ketika jenazah tiba di rumah duka, keluarga ingin melihat jasad OK. Saat itulah keluarga menemukan sejumlah luka di tubuh OK.

Apa saja luka-luka yang terdapat di tubuh OK?

Kuasa hukum keluarga OK, Silvia Devi Soembarto, menuturkan bahwa luka-luka di tubuh OK antara lain memar, luka seperti sayatan, dan luka menyerupai ikatan.

"Ada lubang kehitaman di badan, betis, punggung, lutut kehitaman," ucapnya, Senin.

Ia menuturkan, luka-luka tersebut tak wajar.

"Ini semua luka luar, lutut seperti diikat, baret, memar, tidak wajar," ungkapnya.

Silvia menjelaskan, temuan luka-luka itu berkebalikan dengan katerangan polisi yang menyebut bahwa OK meninggal akibat gagal ginjal.

"Pihak kepolisian menyatakan almarhum kebanyakan alkohol. Kadar alkohol tinggi, sehingga mengalami gagal ginjal," tuturnya.

Kini, keluarga meminta polisi agar mengusut tuntas kematian OK.

"Saya minta yang menganiaya sampai meninggal harus dihukum, saya enggak terima," tandas ayah OK, Jakam.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengungkapkan, usai OK ditangkap, ia dimasukkan sel pada 18 Mei 2023 sore.

Sekitar pukul 19.00 WIB, petugas mendapati OK dalam kondisi sakit.

"Kemudian petugas menghubungi dokter yang ada di polresta, kemudian diputuskan dirawat di RSUD Margono Soekarjo," jelasnya, Senin.

Setelah sempat menjalani perawatan selama kurang lebih 2 pekan, OK meninggal.

Edy menyebutkan, berdasarkan keterangan dokter, OK mengalami luka di bagian kepala, kekurangan elektrolit, dan menderita penyakit lainnya.

"Ada gagal ginjal kronis, fungsi organ liver rusak akibat alkohol. Sementara itu keterangan dari dokter, namun kami akan lakukan konfirmasi balik," terangnya.

Dia menyampaikan, keluarga OK telah membuat laporan kepada polisi karena merasa janggal atas kematian OK.

Menurut Edy, pihaknya tengah memeriksa kasus ini. Beberapa yang diperiksa ialah rekan satu sel OK.

"Terkait luka, sedang kami dalami. Termasuk juga terhadap tahanan yang ada, karena ada info terkait penganiayaan sesama tahanan," paparnya.

Selain itu, polisi juga mempelajari rekaman kamera pengawas atau CCTV yang ada di sekitar sel tahanan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2023/06/06/070700278/luka-luka-di-balik-kain-kafan-ok-tahanan-di-banyumas-yang-kematiannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke