Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pesan Kapolda DIY Usai Bentrok di Yogyakarta Reda | Tahanan di Banyumas Tewas Penuh Luka

KOMPAS.com - Bentrokan antara dua kelompok terjadi di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (4/6/2023).

Usai kericuhan mereda, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DIY Irjen Suwondo Nainggolan meminta kepada masyarakat agar tak terpancing isu-isu atau ajakan untuk kembali melakukan keributan.

Selepas bisa mengendalikan situasi, Polda DIY langsung melakukan penjagaan dan patroli untuk memastikan tidak ada lagi yang mengganggu keamanan dan ketertiban.

Berita lainnya, OK (26), tahanan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, tewas dengan kondisi badan penuh luka.

Warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, ini mulanya dijemput oleh polisi pada Rabu (17/5/2023) atas kasus dugaan pencurian sepeda motor.

Selang beberapa hari, tepatnya Jumat (2/6/2023), keluarganya dikagetkan dengan kabar meninggalnya OK.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (5/6/2023).

Kericuhan antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti, pecah di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta.

Kejadian tersebut akhirnya berhasil dikendalikan oleh aparat.

Pasca-bentrokan, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengimbau kepada warga supaya tak terpancing isu-isu atau ajakan untuk kembali melakukan keributan.

"Jangan terpancing isu atau ajakan melakukan kegiatan yang bisa akibatkan kriminal," ujarnya, Senin.

Suwondo menuturkan, meski situasi berhasil dikendalikan, pihaknya tetap melakukan patroli untuk memastikan tidak ada orang yang berbuat kerusuhan lagi.

Baca selengkapnya: Kericuhan Tamansiswa Mereda, Kapolda DIY Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu dan Ajakan Membuat Kriminal

Pada Jumat siang, keluarga kaget mendengar kabar kematian OK. Pasalnya, saat dijemput polisi pada Rabu (17/5/2023) lantaran diduga terkait kasus pencurian, OK dalam keadaan sehat.

Keluarga asal Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas ini makin terkejut tatkala melihat jenazah OK.

"Penuh luka, ada lubang kehitaman di badan, betis, punggung, lutut kehitaman," ucap kuasa hukum keluarga OK, Silvia Devi Soembarto, Senin.

Kondisi jasad korban ini sangat berlainan dengan pernyataan polisi yang menyampaikan bahwa OK tewas karena kebanyakan alkohol.

"Pihak kepolisian menyatakan almarhum kebanyakan alkohol. Kadar alkohol tinggi, sehingga mengalami gagal ginjal," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Tahanan Kasus Pencurian Motor di Polresta Banyumas Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, menuliskan keluh kesah soal mutasinya yang tanpa kejelasan.

Curahan hati itu dituangkan Andry di akun Facebook-nya. Unggahan tersebut kemudian viral di media sosial.

Dalam unggahan itu, Andry mempertanyakan soal mutasinya. Padahal, ia mengaku sudah menyetor uang Rp 650 juta yang dimintakan komandannya. Andry menuliskan, dana itu didapat dari luar kantor.

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, Andry nekat membongkar itu karena tidak terima dimutasi. Ia menjelaskan, selama 15 tahun berdinas, dirinya tidak pernah membuat masalah.

"Saya terkejut dimutasi. Mutasi itu setahu saya ada dua. Pertama, karena kita ada masalah dan kedua, kita yang mengajukan pindah dinas ke tempat lain. Tapi, saya merasa tidak ada mengajukan. Selama dinas tidak ada masalah. Jangankan narkoba, segala macam merokok pun saya tidak. Itulah yang menjadi pertanyaan saya kenapa dimutasi. Salah saya apa?" tuturnya.

Baca selengkapnya: Anggota Brimob di Riau Curhat Diminta Cari Uang Rp 650 Juta lalu Disetor ke Komandannya

Syarifah Fadiyah Alkaff dilaporkan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi karena mengunggah sejumlah video kritik terhadap Pemkot Jambi.

Kasus tersebut mendapat perhatian oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud menerangkan, dirinya bakal berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kompolnas untuk mendampingi siswi SMP asal Jambi itu.

"Terimakasih atas infonya. Polhukam akan berkordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak utk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini. Dampingi, lindungi, dan jernihkan masalahnya, perlakukan anak-anak sesuai dgn hukum yang berlaku bagi anak-anak," ketik Mahfud lewat akun Twitter-nya, Senin.

Mengenai pelaporan Syarifah terhadap polisi, Kepala Bagian Hukum Pemkot Jambi M Gempa Alwajon mengungkapkan bahwa Pemkot Jambi memandang video yang dibuat Syarifah tidak memuat kritik, melainkan bermuatan SARA dan menyerang lembaga Pemkot Jambi.

Beberapa yang dipermasalahkan yaitu penyebutan "...surat dari kerajaan Firaun Pemkot Jambi..." dan kalimat "...Pemkot Jambi isinya iblis semua...".

Baca selengkapnya: Mahfud MD Minta Siswi SMP yang Dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi Dilindungi

Sempat dilaporkan hilang sejak Mei 2023, Fikki Dermawan, mahasiswa Jurusan Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, akhirnya pulang.

Akan tetapi, menurut Kakak Fikki, Berriawan, adiknya kini kebanyakan diam dan tak seperti biasanya. Fikki juga belum mau membicarakan perihal alasannya menghilang selama tiga pekan.

"Untuk alasan dia (Fikki) menghilang. Keluarga pun belum diberitahu," jelasnya, Senin.

Keluarga, tandas Berriawan, sedang memberikan waktu untuk Fikki.

"Masih banyak diam (Fikki). Keluarga juga tidak mau menekan dulu, dan memberi waktu," teragnya.

Baca selengkapnya: Mahasiswa Unhas Makassar Ditemukan, Begini Penjelasan Keluarga

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung; Kontributor Makassar, Reza Rifaldi | Editor: Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2023/06/06/060600578/-populer-nusantara-pesan-kapolda-diy-usai-bentrok-di-yogyakarta-reda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke