Salin Artikel

Setor ke Komandan hingga Rp 650 Juta, Bripka Andry Terpaksa Cari Pinjaman

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bripka Andry Darma Irawan, seorang anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang diminta setor uang mengaku harus cari pinjaman ke banyak orang. 

Salah satu pengalaman yang sempat diceritakan kepada Kompas.com adalah saat Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Satbrimob Polda Riau Kompol Petrus H Simamora meminta uang untuk membeli lahan.

Kejadian itu sebelm Andry dimutasi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

"Sebelum dimutasi, saya sempat menyopiri mobil Danyon saya (Kompol Petrus). Waktu itu dia bilang perlu uang Rp 53 juta untuk membeli lahan. Dia minta dicarikan secepatnya. Saya bilang, siap saya carikan komandan," cerita Andry melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023).

Saat itu, kata Andry, Kompol Petrus terus menanyakan perkembangan lewat pesan WhatsApps. Andry menjawab sedang diusahakan. Namun, uang sebanyak itu tak kunjung didapat.

"Dia WhatsApps saya menanyakan perkembangannya. Sampai dia bilang woi. Terus saya bilang, siap komandan saya usahakan. Saya coba pinjam-pinjam. Terus dia bilang Rp 10 juta bisa ? Saya jawab siap komandan. Dapatlah uang Rp 10 juta itu," ujar Andry.

Setor sejak 2021

Andry mengaku sudah diperintahkan menyetor uang ke Kompol Petrus sejak Oktober 2021.  Total uang yang telah disetor ke Kompol Petrus, kata Andry, lebih kurang Rp 650 juta. 

Andry pun mengaku tak sanggup dengan tindakan itu akhirnya membeberkannya di media sosial. Alasan Andry saat itu adalah tidak terima karena dimutasi. 

"Itulah yang saya heran kenapa saya dimutasi tanpa ada salah. Saya merasa mutasi ini tidak wajar. Mutasi harus dipercepat, ada apa?," kata Andry.

Padahal, Andry mengaku selama 15 tahun bertugas selalu menjalankan perintah pimpinannya.

"Ada yang tidak wajar dengan mutasi ini. saya sudah berkorban dengan risiko pekerjaan yang harus saya jalani. Saya tidak terima dibilang tidak ada kontribusi pada kesatuan, makanya saya bongkar loyalitas saya kepada pimpinan," kata Andry.


Diselidiki Propam

Kepala Bidang Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan menjelaskan, pihaknya masih mendalami terkait setoran yang dari Bripka Andry kepada komandannya, Kompol Petrus.

"Terkait setoran masih kita dalami. Dalam masalah ini, kita juga sudah periksa 8 orang saksi-saksi, termasuk Bripka Andry untuk didalami lagi," kata Johanes, Senin.

Sementara Kompol Petrus, sebut dia, sudah dicopot dari jabatannya sebagai Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.

"Kompol Petrus sudah dicopot mulai bulan Maret 2023. Dalam rangka pemeriksaan juga," kata Johanes.

Selain itu, kata Johanes, Andry juga memiliki masalah disiplin, kedua kabur dinas dan juga disersi.

"Dia kan disersi juga. Kemudian, sampai saat ini belum ada (masuk dinas)," sebut Johanes.

Dia mengaku, Bripka Andry saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Terkait mutasi Bripka Andry, Johanes menyebut bahwa itu adalah mutasi rutin.

"Itu kan mutasi rutin yang dilaksanakan tiap per setengah tahun. Bukan hanya dia, tapi ada 38 personel yang dimutasi," sebut Johanes.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/05/220432078/setor-ke-komandan-hingga-rp-650-juta-bripka-andry-terpaksa-cari-pinjaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke