Salin Artikel

Tak Ada Honorer KPU Babel Lolos Seleksi PPPK, Tahapan Pemilu Dikhawatirkan Terganggu

Para pegawai honorer terkendala passing grade yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

"Rata-rata kena di passing grade teknis, padahal sudah bertugas bertahun-tahun. Secara teknis kawan-kawan sebenarnya sudah berpengalaman dan mahir, tapi di ujian beda konsep," kata peserta PPPK KPU Bangka Belitung Jazzki Ananda kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Jazzki mengungkapkan, Bangka Belitung tergabung dalam seleksi PPPK Zona 2 bersama sembilan provinsi lainnya.

Dari Zona 2 dibutuhkan sebanyak 150 tenaga PPPK. Namun yang lulus hanya 13 orang saja atau sekitar 8 persen dari jumlah formasi yang tersedia.

Dari 13 peserta yang lulus, tak satu pun untuk formasi di Bangka Belitung.

Sementara jika dikalkulasi secara nasional dari 1.000 lebih formasi hanya 3 persen saja yang lulus.

"Ini mengakibatkan kekosongan formasi yang signifikan, padahal sekarang sudah tahapan pemilu. Anggaran sudah dialokasikan sementara formasi kosong," ujar Jazzki.

Dia berharap kementerian segera merealisasikan rencana reformulasi passing grade tenaga PPPK.


Jazzki sendiri untuk passing grade teknis hanya mendapatkan nilai 250 dari batas minimum 293.

"Kalau untuk sosio kultural dan wawancara semuanya tak ada masalah," ungkap ayah satu anak itu.

Ketua Koordinator Umum Persatuan Tenaga Teknis Indonesia (PTTI) Mohammad Ginanjar Riana mengatakan bahwa kebijakan reformulasi harus segera dikeluarkan.

Menurut Ginanjar, proses yang sudah berjalan saat ini sudah sangat lama sehingga perlu diberikan perhatian khusus agar tidak ada yang dirugikan oleh semua pihak.

"PTTI meminta agar reformulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat merangkul semua pihak, terlebih lagi agar tidak adanya formasi kosong yang dianggap dapat menggangu aktifitas pemerintah di setiap daerah,” ujar Ginanjar dalam keterangan tertulisnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/05/191553778/tak-ada-honorer-kpu-babel-lolos-seleksi-pppk-tahapan-pemilu-dikhawatirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke