Salin Artikel

Panas Terik Tak Surutkan Semangat Umat Buddha Ikuti Detik-detik Waisak di Candi Borobudur

Mereka tampak hikmat mengikuti setiap prosesi ritual yang dipimpin oleh Bhante Wongsin Labhiko Mahatera.

Sebagian besar umat mengenakan topi dan payung untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Suhu siang itu diperkirakan mencapai 31 derajat celcius.

Detik-detik Waisak 2567 BE ditandai dengan pemukulan gong tepat pada pukul 10.41.19 WIB oleh penyelanggara.

Sebelum itu umat membaca paritta-paritta suci. Dilanjutkan dengan pemercikan air berkah oleh para biksu kepada umat yang duduk bersikap anjali.

Usai prosesi detik-detik Waisak, sejumlah biksu melakukan pradaksina yakni mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali. Pradaksina bermakna penghormatan kepada Candi Borobudur tempat bersemayam Sang Buddha Gautama.

Sebanyak 32 bikau asal Thailand, Malaysia, Singapura dam Indonesia yang sebelumnya melakukan Thudong atau jalan kaki dari Thailand, juga bergabung pada prosesi Detik-Detik Waisak 2567 BE - 2023.

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi penyelenggara Tri Suci Waisak 2567 BE-2023.

Menurut dia, perayaan Tri Suci Waisak menjadi salah satu wujud kebersamaan umat Buddha yang memiliki makna luas dan mendalam, yakni salah satu implementasi ajaran Buddha untuk mewujudkan rasa toleransi, pengertian, dan penerimaan akan nilai-nilai cinta kasih, memajukan persaudaraan, dan keluhuran martabat kemanusiaan.

"Sebagai negara yang majemuk, maka masyarakat Indonesia dituntut untuk memiliki nilai toleransi yang sangat tinggi dalam menjaga perdamaian. Tanpa nilai toleransi, perpecahan atau konflik akan dengan mudah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia," papar Zainut dalam sambutannya.


Lebih lanjut, peringatan ini diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat bagi umat Buddha di seluruh Tanah Air untuk mengenang kembali sejarah tiga peristiwa yang penting, yaitu kelahiran Sidharta Gautama hingga Pertapa Sidharta Gautama mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

"Kami mengajak umat Buddha untuk berperan serta memberikan kontribusi mendukung program-program pemerintah. Yang paling utama adalah menjaga harmonisasi dan kerukunan," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPP Walubi Karuna Murdaya menerangkan, tema waisak tahun ini 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-hari' dengan subtema "Momentum Waisak 2567 BE, Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa".

"Tema ini mengandung ajakan berbuat baik, saling menyayangi, memaafkan dengan penuh kesadaran, cinta kasih, dan welas asih sebagai sumber kebahagiaan yang alami," ungkapnya.

Rangkaian dimulai pada 21 Mei 2023 yaitu membersihkan TMP di seluruh Indonesia dimana Walubi berada.

Pada 30-31 Mei 2023 bakti sosial berupa pengobatan gratis di Taman Lumbini Candi Borobusur. Dilanjutkan penyemayaman api dharma dan air suci di Candi Mendut Magelang.

Puncak acara adalah dharma shanti di Taman Lumbini Candi Borobudur dan pelepasan ribuan lampion pada Minggu (4/6/2023) malam.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/04/155858578/panas-terik-tak-surutkan-semangat-umat-buddha-ikuti-detik-detik-waisak-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke