Salin Artikel

Api Abadi Mrapen, Tempat Pengambilan Api Dharma untuk Perayaan Waisak

KOMPAS.com - Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah merupakan fenomena gas alam yang yang secara alamiah menembus permukaan dan terbakar.

Api Abadi Mrapen juga menjadi tempat pengambilan Api Dharma jelang perayaan Waisak oleh perwakilan majelis Buddha.

Dilansir dari laman Kemenag, pengambilan Api Dharma di Mrapen adalah bagian dari rangkaian perayaan Tri Suci Waisak yang dilakukan setiap tahun.

Para Bikkhu, perwakilan majelis Buddha, dan masyarakat Buddha akan hadir untuk mengikuti prosesi pengambilan Api Dharma dari Api Abadi Mrapen.

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Temanggung, ritual Puja Bakti oleh masing-masing Majelis Agama Buddha.

Kemudian sejumlah Bikkhu akan menyalakan lilin lima warna di altar, yakni lilin warna biru melambangkan bakti, lilin warna kuning melambangkan bijaksana, lilin merah melambangkan cinta kasih, lilin warna putih melambangkan kesucian), dan lilin warna oranye melambangkan semangat.

Para perwakilan majelis kemudian akan membacakan parita suci dengan khusyuk dan khidmat.

Setelah itu, para Bikkhu, panitia Waisak, dan peserta akan beranjak ke arah sumber api abadi yang berada persis di samping Batu Bobot Peninggalan Sunan Kalijaga Abad XV.

Sebelum mengambil Api Dharma, mereka akan membakar kemenyan sebagai tanda dimulainya proses pengambilan api dari Api Abadi Mrapen.

Api Dharma kemudian disulut menggunakan obor oleh masing-masing perwakilan majelis Buddha dan kemudian dibawa ke mobil bak terbuka.

Prosesi dilanjutkan dengan menyulutkan api ke Angklu berbentuk bunga teratai di atas mobil untuk dibawa menuju Candi Mendut, Magelang.

Di Candi Mendut, api akan disemayamkan dan disakralkan dengan dibacakan Paritta suci oleh Bhikkhu Sangha.

Selanjutnya, api dari Mrapen bersama air dari Umbul Jumprit akan dibawa ke candi Agung Borobudur, yang malamnya akan digunakan pada kegiatan detik-detik perayaan Waisak.

Direktur Urusan dan Pendidikan Ditjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan bahwa api abadi secara filosofi mengandung makna kekuatan di mana api menjadi perlambang semangat bagi umat Buddha untuk terus mengembangkan Dharma.

Sementara dilansir dari laman Walubi, Api Dharma sebagai lambang semangat merupakan sarana peribadatan ritual umat Buddha yang senantiasa melahirkan pencerahan dan penyadaran dalam kehidupan.

Api Dharma yang bersumber dari Api Abadi Mrapen, merupakan lambang yang memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang dan yang memberikan semangat menembus ketidaktahuan dalam kehidupan ini.

Dengan pancaran penerangan akan menjadikan kehidupan ini terayomi oleh tuntutan Dharma yang mampu melepaskan manusia dari belenggu penderitaan.

Hikma yang dapat dipahami dari perlambangan Api Dharma, menjadikan umat Buddha menemukan pelita dalam dasar hati sanubarinya, suatu cahaya cinta kasih dan welas asih sehingga lambat laun mampu menerangi bangsa untuk keluar dari kegelapan.

Dilansir dari laman Antara, prosesi pengambilan Api Dharma di Mrapen ini sempat berhenti selama dua tahun karena adanya aturan pembatasan kegiatan masyarakat ketika pandemi COVID-19 merebak, dan baru kembali dilakukan pada tahun 2022.

Sumber:
kemenag.go.id  
kemenag.go.id  
hebat.temanggungkab.go.id  
walubi.or.id  
antaranews.com  

https://regional.kompas.com/read/2023/06/02/074600578/api-abadi-mrapen-tempat-pengambilan-api-dharma-untuk-perayaan-waisak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke