Salin Artikel

Dua Bayi Beruang Madu Lahir Alami di Lembaga Konservasi Lampung, Paramedis: Jarang Terjadi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kelahiran bayi kembar beruang madu (Helarctos malayanus) secara alami di Lampung memberikan kabar gembira.

Dua bayi yang lahir hampir berbarengan dari indukan yang sama itu kini dalam perawatan dan pengawasan intensif di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau, Bandar Lampung.

Kepala Paramedis Veterinar LK Lembah Hijau Rasyid Ibransyah mengatakan kedua bayi itu sebenarnya lahir pada 4 April 2023 lalu.

Namun, sesuai dengan prosedur penanganan satwa liar di lembaga konservasi, bayi itu baru bisa diekspos ke publik baru-baru ini.

"Kondisi dua bayi itu saat ini sehat dan dalam pengawasan di kandang breeding," kata Rasyid di LK Lembah Hijau, Kamis (1/6/2023).

Rasyid mengungkapkan, dua bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya saat ini tersebut hasil perkawinan dari indukan bernama Pretty dan pejantan bernama Wiro.

"Sang induk masih sangat protektif, jadi belum bisa didekati," kata Rasyid.

Menurutnya, untuk kelahiran bayi beruang madu di eksitu (luar habitat) seperti di lembaga konservasi biasanya hanya 1 bayi setiap kelahiran.

Tetapi, hasil breeding di LK Lembah Hijau ini langsung dua ekor yang dilahirkan.

"Kawin sekitar tahun 2022 dan baru melahirkan 4 April 2023 kemarin, sekaligus dua bayi dilahirkan. Ini kondisi yang sangat jarang, biasanya hanya 1 bayi," kata Rasyid.

Sementara itu, dokter hewan yang memantau kehamilan indukan beruang madu itu, drh Allyndria mengatakan kondisi saat hamil sangat diperhatikan.

Menurutnya, masa kehamilan Pretty ini berlangsung selama 95 hari.

"Ada asupan suplemen untuk menjaga kandungan yang diberikan 1 minggu sebanyak 2 kali," kata Allyn.

Selain itu, porsi makan indukan beruang pun diberikan lebih banyak dibandingkan dalam kondisi tidak hamil.

"Porsi makan indukan 1,5 - 2 kali lebih banyak dari biasanya," kata Allyn.

Allyn menambahkan saat ini indukan dan kedua bayinya itu masih di dalam kandang breeding untuk observasi.

"Biasanya selama 1,5 tahun sampai bayi beruang madu itu bisa makan dan bersosialisasi dengan beruang lainnya," kata Allyn.

Kelahiran dua bayi beruang madu ini disambut gembira oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Kasi SKW III BKSDA Bengkulu - Lampung Joko Susilo  mengatakan lahirnya dua bayi satwa dilindungi itu menunjukkan upaya konservasi dan pelestarian terus berlangsung.

"Ya saya harapkan tidak hanya beruang madu saja, tetapi satwa dilindungi lainnya juga bisa dilakukan penangkaran agar tidak punah," kata Joko.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/01/111216778/dua-bayi-beruang-madu-lahir-alami-di-lembaga-konservasi-lampung-paramedis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke