Salin Artikel

Santri di Lamongan Diduga Dianiaya 2 Pengajar Ponpes, Terungkap Saat Korban Wisuda

Akibatnya, ADS kini harus dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan karena sakit akibat pukulan tersebut.

Insiden dugaan tindakan kekerasan pada santri semula tidak diketahui oleh orang tua santri, Miftakhul Khoir (40) warga Pucuk, Lamongan.

Terungkapnya dugaan kekerasan yang dialami korban ini bermula saat orangtua korban menghadiri wisuda putranya pada Minggu (21/5/2023).

Korban mengikuti acara wisuda sampai selesai. Sesaat setelah acara wisuda, Miftakhul Khoir menyadarai ADS menahan sakit.

Usai acara wisuda, Miftakhul mengajak anaknya pulang ke rumahnya di Dusun/Kecamatan Pucuk.

Setiba di rumah, korban ADS mengeluh sakit serta terasa nyeri pada pinggang dan dada.

Saat ditanya, Korban ADS bercerita telah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh 2 orang pengasuh Ponpes.

ADS juga menyebut nama terduga pelaku penganiayaan yakni S dan A. Keduanya melakukan penganiayaan pada Rabu (17/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB, dalam area ponpes.

"Aku dipukuli dengan menggunakan kayu dan ditendang mengenai dada dan pinggang sebelah kiri, " kata Miftakhul menirukan pernyataan anaknya.

Akibat penganiayaan santri itu, korban merasakan nyeri pada pinggang sebelah kiri serta mengalami sesak nafas.

Karena tidak terima dengan kejadian tersebut, Miftakhul Khoir melaporkan kejadian yang dialami putranya Polres Lamongan pada Senin (22/5/2023) malam.

Korban kemudian dirawat intensif di ruang rawat inap Anggrek sejak Senin (22/5/2023) hingga Selasa (23/5/2023).

Lalu korban dipindah di ruang isolasi Kemuning RSUD dr Soegiri Lamongan.

Menurut Miftakhul mengatakan ADS dianiaya bersama tiga temannya saat meminjam gantungan baju milik adik kelasnya.

"Pinjam gantungan baju untuk menjemur pakaian itu sudah biasa bagi sesama anak santri, " kata Miftakhul Khoir.

Namun setelah itu muncul kabar ada uang hilang setelah ADS meminjam gantungan baju.
Dari peristiwa itulah kemudian terjadi penganiayaan oleh 2 pengasuh di Ponpes tersebut.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro dikonfirmasi Tribun Jatim Network mengatakan, penyidik masih melakukan penyelidikan.

"Dugaan ini masih dilidik, " kata Anton.

Anton menambahkan, laporannya memang sudah masuk .

"Pihaknya tidak bisa berandai-andai, karena masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Santri Diduga Dianiaya 2 Pengajar Ponpes di Lamongan, Berawal Pinjam Gantungan, Kini Dirawat di RS

https://regional.kompas.com/read/2023/05/25/095900578/santri-di-lamongan-diduga-dianiaya-2-pengajar-ponpes-terungkap-saat-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke