Salin Artikel

Cerita Maimunah Calon Haji Tertua Berusia 103 Tahun di Sumsel, Berangkat ke Tanah Suci Setelah Menunggu 5 Tahun

KOMPAS.com - Nenek Maimunah, warga Desa Selaman Ilir, Kecamatan Muara Pinang, Empat Lawang, Sumatera Selatan menjadi calon jemaah haji (CJH) tertua yang akan menunaikan ibadah ke tanah suci.

Setelah menunggu selama 5 tahun, akhirnya Maimunah bisa berangkat ke tanah suci pada tahun ini.

Di usianya yang kini 103 tahun, kondisi fisik Maimunah masih sehat meskipun pendengaran sudah agak berkurang.

Maimunah pun harus ditemani anak dan cucunya saat berbincang.

Kerja jualan sayur

Dikutip dari TribunSumsel.com, nenek kelahiran tahun 1920 ini pada masa mudanya bekerja sebagai pedagang sayur mayur

Dia bercerita dulu berjualan sayur mayur hingga ke beberapa daerah yang ada di Sumatera Selatan.

"Ambil sayur di Jarai dan Pagar Alam dulu terus dijual sampai ke Prabumulih," kata Maimunah sembari dibantu cucu dan anakya yang menerjemahkan ke bahasa Indonesia.

Adapun saat ini dia tinggal di rumah anak bungsunya di Desa Selaman Ilir, Kecamatan Muara Pinang Empat Lawang.

Rumah yan ditinggali terbilang tidak begitu mewah dan tidak juga begitu sederhana.

Sementara anak bungsunya berprofesi sebagai pemasok atau supplier hasil pertanian seperti buah kemiri.

"Anak saya ada 6, cucu 29 dan piot atau cicit itu ada 32. Kalau suami sudah meninggal kira-kira 18 tahun yang lalu sekitar tahun 2005, tahun yang sama saat salah satu anak kami menikah," kata dia.

Maimunah melakukan beberapa persiapan pribadi untuk berangkat ke tanah suci dengan selalu menjaga kesehatan.

"Pastinya jaga kesehatan makan dan istirahat teratur dan juga perbanyak berdoa dan mengaji," ujar dia.

Aktivitas dilakukan mandiri

Cucunya bernama Meylise mengatakan, kondisi fisik neneknya masih sehat namun memang kendala hanya pendengaran kurang.

"Selebihnya alhamdulillah nenek sehat, semua masih dilakukan sendiri secara mandiri mulai dari mencuci pakaian, makan, minum, berjalan masih gagah, alhamdulillah nenek sehat hanya kurang mendengar saja kalau ngobrol harus kencang," kata dia.

Dia bercerita, neneknya mendaftar haji sekitar tahun 2018. Lalu setelah menunggu 5 tahun akhirnya mendapat jadwal untuk berangkat ke tanah suci tahun 2023.

Rencananya, sang Nenek bakal berangkat sendirian lantaran tidak ada keluarga yang menemani ke Mekkah dan Madinah.

"Berangkat dari Empat Lawang sendirian kemudian nanti di Kota Mekkah dan Madinah akan ada penjaga 1 orang yang akan mengawal kegiatan selama disana," ujar dia.

Jual rumah dan panen kebun kopi

Sementara itu, Ningsih anak Maimunah menambakan jika ibunda berangkat haji dengan uang tabungnnya sendiri.

Uang tersebut merupakan hasil dari jual rumah serta panen dari kebun kopi.

"Daftar haji pada tahun 2018 itu biayanya sekitar Rp 49 juta kurang lebih, biaya dari tabungan ditambah jual rumah beserta hasil panen kebun kopi sedikit-sedikit," kata dia.

Jumlah calon jemaah haji

Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Empat Lawang, Moch Sirojudin memyampaikan untuk tahun 2023 jumlah CJH yabg akan diberangkatkan masih belum final karena belum ada data resmi.

"Tapi perkiraan jumlahnya 64 orang, ditambah jamaah cadangan yang sudah pelunasan kurang lebihnya 9 orang jadi total ada 73 orang," imbuh dia.

Sumber: TribunSumsel.com

https://regional.kompas.com/read/2023/05/21/185207078/cerita-maimunah-calon-haji-tertua-berusia-103-tahun-di-sumsel-berangkat-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke