Salin Artikel

Dirinya Diberi Kejutan Ulang Tahun di Batas Akhir Pendaftaran Bacaleg, Ketua KPU Nunukan Beri Klarifikasi

Lagu selamat ulang tahun yang mengalun pasca hitung mundur, yang tadinya sebagai bentuk transparansi KPU terhadap batas waktu, menimbulkan persepsi adanya ketidakprofesinalan KPU. Padahal masih ada Parpol yang sedang berpacu dengan waktu untuk memperbaiki berkas mereka.

Dimintai tanggapan akan riuhnya berita dengan persepsi negatif tersebut, Rahman mengaku sangat menyayangkan munculnya pemberitaan tersebut.

"Di jam tersebut, kami hanya menghitung mundur batas akhir pendaftaran sebagai bentuk transparansi KPU Nunukan. Saya bahkan tidak ingat itu tanggal 15 Mei adalah hari ulang tahun saya, yang saya ingat hanya hitungan mundur bagi proses pendaftaran Partai Gelora," ujarnya, Rabu (17/5/2023).

Rahman menegaskan, dirinya bukan orang baru yang tidak memahami aturan. Bahkan kejutan ulang tahun yang disiapkan pihak sekretariat KPU Nunukan ia sama sekali tidak tahu menahu.

Ia juga menyayangkan, kejadian ini berkembang menjadi isu liar yang akhirnya dikaitkan dengan kinerja KPU Nunukan.

"Saya bodohkan kalau misalnya mau mengadakan acara ulang tahun di tengah acara penting seperti ini. Kita bukan juga bukan orang baru kemaren sore, yang tidak mengerti aturan terkait itu," tegasnya.

Rahman juga mengakui, petugas sekretariat KPU sempat menyerahkan kue ulang tahun tak lama setelah hitung mundur, dan lagu ulang tahun mengalun.

Namun demikian, jam tersebut sudah lewat waktu tahapan, sehingga tidak patut apabila dikaitkan dengan pendaftaran Parpol Gelora.

"Sebelum ada hitungan mundur itu, saya sempat mengatakan mari kita hitung mundur 15 detik sebelum jam 23.59 wita, teman teman juga pegang jam, dan niatannya adalah menunjukkan transparansi KPU terkait batas waktu," tegasnya.

Ia melanjutkan, tidak mau menanggapi berlebihan atas pemberitaan tersebut. Namun ia cukup menyesalkan beredarnya berita yang menggiring persepsi negatif di masyarakat.

Dia kemudian menyalahkan wartawan, di mana menurutnya sebagai mitra KPU, seharusnya memberikan edukasi dan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait kontestasi Pemilu, bukan sekadar mengejar popularitas untuk mendapat bahan pemberitaan yang viral.

"Saya bukan anti kritik, silakan dikritik. Tetapi saya pikir kita harus melihat fakta yang ada, tidak mengada-ada atau mencari bahan berita yang memunculkan persepsi lain di masyarakat. Kalau menurut saya, itu hanya dikait-kaitkan saja," kata Rahman.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gelora Nunukan, Gazalba Tahir, mempertanyakan adanya kejutan ulang tahun ketua KPU di injury time pendaftaran Bacaleg Parpol, Minggu (14/5/2023).

"Saat kami dari Partai Gelora ini sedang sibuk mengurus kelengkapan administrasi dan menjalani pemeriksaan berkas fisik di injury time, tiba-tiba ada hitung mundur yang kami kira menghitung batas waktu pendaftaran kami. Ternyata hitungan tersebut untuk merayakan ulang tahun ketua KPU Nunukan," katanya kecewa.

Perlakuan tersebut, dianggap Gazalba, tidak mencerminkan sikap profesionalitas penyelenggara Pemilu.

"Bayangkan saja, kami berkeringat berpacu dengan waktu, tiba-tiba ada hitungan mundur, lalu keluar kue dan lagu ulang tahun. Etikanya di mana, dan patutkah seperti itu dilakukan sementara urusan kami seharusnya didahulukan," lanjutnya.

Kekecewaan Parpol Gelora Nunukan yang berkasnya dikembalikan oleh KPU inipun diteruskan ke Bawaslu Nunukan.

Partai Gelora, menginginkan ada ruang untuk mediasi dan mendapat penjelasan atas sikap KPU tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/17/165404178/dirinya-diberi-kejutan-ulang-tahun-di-batas-akhir-pendaftaran-bacaleg-ketua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke