Salin Artikel

Cerita "Driver Online" Dihajar Massa Usai Diteriaki Maling oleh Pengendara Mobil, Nyaris Tabrak Puluhan Motor Saat Selamatkan Diri

BATAM, KOMPAS.com – Fendy, driver taksi online ,mengaku trauma bila mengenang malam menyeramkan yang pernah dilaluinya. 

Ia nyaris dihajar massa usai diteriaki maling saat berpapasan dengan seorang ibu pengendara mobil di daerah Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). 

Bahkan dirinya tidak menyangka bisa lolos dari kejaran massa yang terlihat bringas kepada dirinya.

“Kalau ingat kejadian malam kemarin, rasanya seperti mimpi, Bang. Mungkin Allah masih sayang sama saya, sehingga sampai saat ini saya masih bisa berkumpul dengan anak dan istri saya,” kata Fendy kepada Kompas.com ditemui di kediamannya, Selasa (9/5/2023).

Fendy menceritakan, kejadian ini berawal saat dirinya usai mengantar konsumen yang tinggal di daerah Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam.

Daerah tersebut memang terbilang sempit, ditambah lagi banyak kendaraan roda empat yang terparkir di pinggiran badan jalan. Hal ini tentunya membuat badan jalan tersebut terlihat semakin sempit.

“Saat itu, sekitar berjarak 10 meteran di depan saya ada sebuah mobil yang hendak masuk. Karena posisi mobil saya terjepit yang disebabkan banyak mobil terparkir di pinggiran badan jalannya," ucap Fendy.

"Saya kemudian menghidupkan lampu dim, sebagai tanda meminta agar mobil di depan saya untuk tidak maju, sebab posisi mobil itu tersebut masih luas karena tidak ada mobil yang parker di pinggirannya, sehingga bisa berpapasan,” ungkap Fendy.

Namun, isyarat lampu dim yang dinyalakan Fendy, tidak digubris mobil yang berada di depannya, yang belakangan diketahui dikendarai seorang ibu.

Mobil tersebut terus maju sehingga saat berpapasan, sulit untuk lewat karena badan jalan yang sempit akibat ada mobil yang terparkir di pinggirannya.

“Karena kondisinya sudah sangat-sangat sempit, saat berpapasan, saya bilang sama si ibu, kita memiliki hak yang sama atas jalan. Kalau melihat situasi seharusnya ibu itu yang mengalah karena posisi si ibu cukup luar dan tidak ada mobil yang parkir di pinggiran, sementara saya banyak mobil yang parkir,” tutur Fendy.

Namun, ucapan dirinya malah disalah artikan oleh anak ibu tersebut, yang kemudian meneriaki dirinya maling.

“Saya langsung diteriaki maling, spontan sepeda motor yang melintas saat itu langsung mengarah ke saya dan langsung mengejar saya bersama anak si ibu yang berpapasan dengan saya itu. Seketika saya panik dan langsung tancap gas,” ungkap Fendy.

Fendy mengaku saat itu dirinya langsung mengarahkan mobilnya ke arah Pasar Cipuan. Namun sepeda motor tersebut terus mengejar sembari meneriaki maling, sementara anak si ibu tersebut terlihat tidak lagi mengejar.

“Awalnya saya dikejar satu motor, karena terus diteriaki dari satu menjadi dua motor dan terus bertambah, hingga akhirnya di depan perumahan Royal Grande saya dikepung. Dan saat itulah mobil saya dirusak,” kenang Fendy.

Saat itu ia memutuskan untuk tidak keluar dan berusaha mencari sela, hingga bisa menyelamatkan diri lalu tancap gas menuju kantor polisi terdekat. 

“Awalnya saya ingin ke Polsek Bengkong, namun karena saat itu malam minggu dan pasti jalan menuju ke sana macet, saya akhirnya memilih ke Polsek Batam Kota,” tambah Fendy.

Masih dengan Fendy, saat dirinya menuju ke Polsek Batam Kota, ternyata dirinya terus dikejar dengan belasan sepeda motor.

Bahkan saat hendak menuju ke Polsek Batam Kota, Fendy mengaku sempat ingin menabrak puluhan motor yang sedang menunggu lampu merah tepatnya di simpang BI.

“Saat itu yang di pikiran saya, saya harus selamat demi anak dan istri saya di rumah, dan alhamdulillah sepeda motor yang awalnya pada berhenti di tengah jalan, seketika pada ke pinggir semua hingga akhirnya saya bisa tiba di Polsek Batam Kota,” kenang Fendy.

“Anehnya belasan sepeda motor yang mengejar saya itu, bukannya ikut masuk ke Polsek Batam Kota, akan tetapi pada kabur. Jika memang mereka mengejar maling, kenapa mereka tidak ikut masuk, kenapa mereka kabur,” tutur Fendy.

Saat ini, Fendy berharap pihak kepolisian bisa mengungkap ibu dan anak yang merupakan provokator dari permasalahan ini.

“Mudah-mudahan ke depan kejadian ini tidak lagi terjadi, beruntung saja saat menyelamatkan diri saya masih fokus dan kontrol. Jika tidak, tentunya tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi kecelakaan karena saat itu kondisi saya panik dan ketakutan,” ujar Fendy.

Dari kejadian ini, Fendy mengaku, kaca depan mobilnya pecah, spion kiri kanan patah dan pecah kacanya, Kemudian kap mesin penyok, bamper patah dua, serta sebagian pecah.

"Untuk pengrusakan mobil, saat ini kasusnya sudah ditutup, karena antara saya dan yang merusakan mobil telah berdamai, pelaku yang merusakan mobil saya bersedia mengganti kerugian mobil senilai Rp 5 juta," ucap Fendy.

Fendy mengaku dirinya tidak mau memperpanjang kasus ini.

"Saya anggap teguran dari Allah, yang terpenting mobil saya sudah diperbaiki dan saya bisa berkumpul dengan anak dan istri saya, hal itu jauh lebih berharga dari yang lainnya," ucap Fendy.

Disinggung bagaimana ibu dan anak yang menjadi provokator, Fendy mengaku hal itu berpulang lagi kepada pihak kepolisian.

"Jika ingin dilanjutkan silahkan. Jika tidak, ya tidak apa-apa. Karena yang terpenting bagi saya adalah keluarga dan mobil saya, yang saya pergunakan untuk mencari nafkah," papar Fendy.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Bernufus Budi Hartono mengaku kasus perusakan taksi online berakhir damai. Korban dan warga yang mengejar dan merusak mobil korban memilih jalan damai.

"Keduanya sepakat berdamai yang dikuatkan dengan perjanjian perdamaian antara kedua belah pihak," ucap Budi.

Sedangkan ibu dan anak yang dianggap sebagai provokator, hingga kini korban tidak mengetahui siapa orangnya. Korban pun tidak bisa memastikan nomor polisi (nopol) mobil yang berpapasan dengan korban.

"Mungkin kondisi kejadiannya malam, sehingga korban juga tidak bisa mengenali secara rinci nopol mobil yang belakang disebutkan sebagai sumber provokatornya," ungkap Budi.

Sebelumnya, seorang driver online nyaris dihajar massa usai diteriaki maling di jalan daerah Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam, Kepri, sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (6/5/20023).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @natunabekawan memperlihatkan sebuah mobil taksi online diamuk massa di daerah Bengkong.

Salah satu warga bahkan sampai menaiki mobil tersebut dan menginjak-nginjak kap mesin mobil hingga kaca bagian depan taksi online tersebut.

Bahkan dari kejadian ini, mobil taksi online tersebut terlihat ringsek di bagian kaca hingga kap mesin mobil tersebut serta patah di bagian kaca spion.

Pengemudi yang enggan keluar, berusaha untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya taksi online tersebut mendatangi Polsek Batam Kota guna mendapatkan perlindungan dan melaporkan kejadian tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/10/150109478/cerita-driver-online-dihajar-massa-usai-diteriaki-maling-oleh-pengendara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke