Salin Artikel

Dua Korban Bus Peziarah Kecelakaan di Guci Tegal Kondisinya Masih Kritis

SLAWI, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeselo Slawi masih merawat 2 orang korban kecelakaan bus peziarah di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023).

Keduanya yakni Ipin (65) dan Misan (62) warga Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Mereka mengalami cedera kepala dan sakit di dada dengan kondisi masih kritis.

"Korban yang masih dirawat di Rumah Sakit dr. Soesilo tinggal dua orang. Dengan kondisi belum melewati masa kritis," kata Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, Guntur Muhammad Taqwin, Senin (8/5/2023).

Karena belum melewati masa kritis, maka kedua pasien masih harus terus dipantau secara intensif oleh tim medis.

"Masih harus diawasi dan ditangani teman-teman di ICU termasuk bedah syaraf dan anestesi," kata Guntur.

Guntur mengatakan, dari 37 pasien korban luka-luka korban kecelakaan, 2 korban meninggal dunia. Dua masih dirawat dan lainnya telah dirujuk ke rumah sakit di Tangerang Selatan.

"Untuk korban luka ringan dan luka sedang dirawat alih oleh Pemkot Tangerang Selatan. Hal itu sesuai permintaan langsung oleh pihak keluarga korban dan juga Wali Kota Tangerang Selatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Polres Tegal masih mendalami penyebab bus peziarah yang terperosok ke sungai di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (7/5/2023) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

"Penyebab masih dicari tahu, apakah kelalaian, kesengajaan, atau faktor kendaraan. Termasuk faktor kondisi karena lokasi menurun," kata Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Minggu (7/5/2023).

Sajarod mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya anak kecil bermain di dalam bus dan sempat memainkan rem tangan bus. Namun informasi itu masih didalami.

"Informasi tersebut sedang kami dalami. Apakah betul atau tidak ada anak kecil yang memainkan rem tangan. Karena bus masih di bawah belum dievakuasi masih menunggu derek untuk mengangkatnya," kata Sajarod.

Sajarod mengatakan, bus pariwisata itu awalnya mengangkut 50 peziarah asal Tanggerang Selatan, Provinsi Banten dan sempat bermalam di Guci.

Sementara yang menjadi korban kecelakaan, ada 37 penumpang.

"Yang meninggal sempat dilakukan penanganan medis di puskesmas namun tak tertolong dan meninggal dunia," kata Sajarod.

"Berawal bus terparkir di areal parkir Guci. Sudah diganjal, dan berhenti menggunakan rem tangan tidak bisa bergerak," kata Sajarod.

Awalnya saat diparkir, seorang kernet bus kemudian memanasi mesin bus. Sebanyak 37 penumpang naik. Sementara 13 penumpang lainnya masih di bawah.

Sedangkan sopir dan kernet bus yang meninggalkan mesin bus dalam keadaan menyala.

"Namun ternyata kendaraan meluncur dari atas ke bawah kurang lebih 100 meter. Sebelumnya sempat menghantam talut badan jalan sebanyak 3 kali. Karena laju cukup kencang sehingga terperesok masuk sungai," kata Sajarod.

Sementara itu, kata Sajarod, sopir dan kernet sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Belum bisa dipastikan apakah keduanya akan jadi tersangka

https://regional.kompas.com/read/2023/05/08/151926678/dua-korban-bus-peziarah-kecelakaan-di-guci-tegal-kondisinya-masih-kritis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke