Salin Artikel

4 Ton Limbah Minyak Diangkat dari Pantai Nongsa Batam, Diduga dari Tumpahan Kapal yang Terbakar

"Itu masih dugaan. Namun, yang pastinya masih ditelusuri tim yang tergabung dari personel KLHK, Kesyahbandaran, dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam, KPLP, Polda Kepri, dan Stasiun Bakala Batam sendiri," kata Kepala Stasiun Bakamla Batam Letkol Bakamla Halilintar kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/5/2023).

Halilintar mengatakan, berdasarkan pantauan terakhir, tumpahan minyak juga terlihat di perairan Batu Ampar dan Tanjung Uncang. 

"Tim KLHK melakukan uji tentang tumpahan minyak, sedang personel Bakamla, KPLP, dan KSOP melakukan pembersihan pantai menggunakan alat absorbent atau oil boom dengan mengerahkan unsur kapal," ungkap Halilintar.

Sementara, Kepala KSOP khusus Batam, M Taqwim mengatakan, ada sembilan drum dengan berat mencapai empat ton lebih limbah minyak yang berhasil diangkat dari bibir pantai Melayu Nongsa, Batam.

"Hari pertama kamarin, tim gabungan yang juga dibantu warga sekitar berhasil mengumpulkan sembilan drum dan empat karung ukuran satu ton," kata Taqwin.

Pembersihan dilakukan dengan busa penghisap minyak serta menggunakan gayung yang di kumpulkan ke dalam drum besi. 

Takwin menduga, limbah minyak hitam ini berjenis Marine fuel oil (MFO) atau aspal. Namun, hal itu perlu dipastikan lebih lanjut lagi.

"Tidak saja Batam, limbah ini juga mencemari sebagian pantai di Kabupaten Bintan. Kami sedang mencari tahu dari mana sumbernya. Apakah limbah kiriman atau limbah kecelakaan kapal," terang Taqwin.

Untuk diketahui, pencemaran limbah minyak di perairan Batam hampir setiap tahun terjadi.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/04/093325478/4-ton-limbah-minyak-diangkat-dari-pantai-nongsa-batam-diduga-dari-tumpahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke