Salin Artikel

Cerita Soni Hilang 2 Hari di Gunung Argopuro, Berhalusinasi Diajak Makan dan Berkuda

SITUBONDO, KOMPAS.com - Soni Aditia (13), warga Desa Taman Kursi, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sempat dinyatakan hilang pada Kamis (27/4/2023).

Bocah 13 tahun hilang di Gunung Argopuro ditemukan selamat dalam keadaan linglung dan lemas pada Sabtu (29/4/2023).

Hilangnya Soni berawal dari dia ingin ikut tetangganya, Hasan (15) dan Hamid (45), yang hendak menuju ke ladang di tengah hutan Gunung Argopuro.

Saat itu mereka hendak memanen padi yang sudah menguning. Namun ketika dalam perjalanan Soni merasa letih.

Pada saat itu Hamid yang mengetahui Soni kecapekan langsung menyuruhnya untuk pulang ke rumah.

Ketika dalam perjalanan pulang itulah Soni diduga tersesat. Keluarganya sempat panik dan melapor ke pemerintah desa. Soni pun dicari namun tidak juga ditemukan.

Pada Sabtu pagi akhirnya Soni ditemukan oleh petani yang hendak ke ladang di tengah hutan Pegunungan Argopuro. Ia ditemukan dalam keadaan lemas.

"Saat itu saya lupa semua apa yang telah terjadi," ucap Soni ketika ditemui Kompas.com di Puskesmas Sumbermalang, Minggu (30/4/2023) pagi.

Ketika ditemui, remaja 13 tahun itu enggan berbicara banyak terkait kehilangannya selama 2 hari tersebut. Meski demikian, pihak medis sudah memperbolehkannya pulang ke rumah.

Korban berhalusinasi

Umi Kulsum (56), ibu kandung korban, mengatakan, anaknya mengaku merasa berada di dunia lain. Ia ditemui oleh 4 makhluk, yakni satu perempuan dan tiga orang lelaki.

"Anak saya selama hilang dua hari itu mengaku diberi banyak makanan, seperti makan ayam dan daging-dagingan, pokoknya semua yang diminta pasti diberi, satu perempuan dan tiga orang laki-laki berbadan besar, mereka juga sempat mengajak anak saya jalan-jalan naik kuda," katanya Umi di ruang tunggu Puskesmas Sumbermalang.

Selama dua hari itu, Soni merasa diajak jalan-jalan dengan naik kuda. Tidak ada cerita menyeramkan yang diceritakan korban kepada orangtuanya. Sehingga Umi dan suami merasa tidak cemas dan tidak ada pikiran buruk.

Dia juga menyatakan bahwa Soni sebelumnya memang tidak pernah ke lahan pertanian di tengah hutan. Kemarin itu pengalaman pertamanya ikut tetangga untuk memanen padi.

"Ini pertama kalinya dia ke sana (lahan pertanian di tengah hutan Pegunungan Argopuro), disana memang ada pancoran (mata air) airnya sangat bening dan biasanya di situ tempat bersih diri, anak saya waktu itu mau cuci muka setelah itu tidak sadar diri," terangnya.

Awal mula Soni tidak sadarkan diri ketika dirinya hendak cuci muka di pancoran tersebut. Ketika membasahi bagian kepalanya korban langsung kehilangan kesadaran.

Umi juga mengungkapkan, korban selama hilang dua hari mengaku mengetahui bahwa dirinya dicari oleh banyak warga. Namun Soni tidak bisa berinteraksi dengan para warga yang mencarinya.

"Yang mencari dia (Soni) ada ratusan orang kemarin, namun anak saya tidak bisa didengar oleh orang-orang, seperti ada di dunia lain, tetapi dia melihat orang-orang," ucap Umi.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS) BPBD Situbondo Puriyono menyatakan korban ditemukan di bawah tebing dalam keadaan selamat.

Menurutnya, sangat mungkin korban mengalami halusinasi karena dalam keadaan kecapekan yang luar biasa, sehingga membuat korban masuk dalam dunia mimpi dan angan-angan.

"Ketika pikiran kosong sangat mungkin orang berhalusinasi dan tidak sadarkan diri, hal seperti itu terjadi kepada pendaki gunung," katanya.

Kondisi medis korban

Bocah 13 tahun hilang di Gunung Argopuro sempat dirawat di Puskesmas Sumbermalang selama 2 hari. Dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Minggu (30/4/2023).

Dina Supriandini, perawat di Puskesmas Sumbermalang, ketika ditemui menyatakan Soni Aditia (13) selama dirawat sangat tertutup dan irit bicara kepada petugas medis. Hanya kepada orang tertentu korban bisa berbicara terbuka.

"Dalam hasil cek medis korban ketika diperiksa awal memang kekurangan tenaga dan ada iritasi di lambung disebabkan karena asam lambung naik," ucap Dina kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

Tidak hanya itu, korban sempat diterapi medis dan hasilnya membaik. Selama terapi itu diberi makan yang halus-halus seperti bubur. Sekarang Soni sudah normal dan diperbolehkan pulang.

"Korban tidak sampai hipotermia, memiliki tensi darah 90/60 dan memiliki kecepatan nadi 98 kali per menit," katanya.

Pihak medis juga sempat berkomunikasi dengan keluarga bahwa korban sehari sebelumnya, yakni pada Rabu (26/4/2023), dari pagi sampai malam terlihat bergadang main game dan keesokan harinya memaksakan diri ikut ke lahan pertanian di tengah hutan.

"Mungkin korban ini kelelahan, pengakuan keluarga bahwa sehari sebelum dinyatakan hilang korban main game dari pagi sampai malam, dan keesokam harinya memaksakan diri ke lahan pertanian di tengah hutan," ucap Dina.

Dia juga menyatakan ketika tubuh merasa lelah dan kurang cukup istirahat serta tidak ada asupan makanan, maka tubuh manusia normal bisa tidak sadarkan diri atau pingsan.

"Kalau diliat bukti medis memang korban ini mengalami iritasi lambung karena tidak ada asupan makan dan memaksa ke hutan sehingga kecapekan," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/30/173903778/cerita-soni-hilang-2-hari-di-gunung-argopuro-berhalusinasi-diajak-makan-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke