Salin Artikel

Ketika Pengumuman Pencapresan Ganjar Jadi Bahan Perbincangan Hangat Saat Silaturahmi Lebaran

Dalam pantauan Kompas.com, mulai dari pejabat pemerintahan, pegawai BUMN, tokoh masyarakat turut membicarakan Gubenur Jateng aktif itu saat dikunjungi ke rumahnya, Jumat (28/4/2023).

“Saya sudah memprediksi pilihan Bu Mega jatuh pada Ganjar, karena itu satu-satunya pilihan kalau dia cari peluang menang lagi,” tutur Zayin, pejabat pemerintahan di Kabupaten Semarang.

Menurutnya, Mega sengaja memutuskan untuk pencapresan itu H-1 Idul Fitri agar ramai menjadi pembicaraan para perantau yang mudik ke kampung halaman. Ia melihat langkah presiden kelima RI itu sebagai strategi politik yang cerdas.

Dengan begitu, warga desa yang tidak bermain gadget tetap terpapar informasi mengenai pencapresan orang nomor satu di Jateng tersebut.

Selanjutnya, Kompas.com mengunjungi salah seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Semarang, Endrat. Ia menilai Ganjar sangat diterima di lingkungannya mengingat wilayahnya menjadi basis PDI-P.

“Di sini Pak Ganjar sangat laku, apalagi mungkin nanti kalau dipasangkan dengan Mahfud MD atau Khofifah,” katanya.

Ia mengakui sekalipun dirinya tidak mengakses informasi lewat internet, kabar pencapresan Ganjar menjadi buar bibir sebagian orang yang ia temui.

Ia juga menyebutkan masyarakat sekitarnya sudah akrab dengan politisi PDI-P sejak lama karena kerap mendapat bantuan sosial. Hal itu membuat Ganjar sangat diterima di lingkungannya.

Terpisah, seorang pegawai BUMN, Ais, menceritakan rekan kerjanya bahkan rela meluangkan waktu untuk menelepon dirinya saat Lebaran di kampung halaman untuk membicarakan isu hangat politik.

“Aku enggak nyangka, habis dia chat maaf lahir batin, dia ngajak telepon ternyata bahas capres, ‘Bener kan Is, jadi Ganjar?’ padahal ku kirain bakal bahas kerjaan atau apa gitu,” tuturnya tertawa.

Meski tidak bertemu secara langsung dengan rekannya, keduanya tetap asyik membicarakan kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Sama seperti Zayin, Ais melihat momen deklarasi yang dilakukan Megawati sebagai strategi PDI-P untuk melambungkan nama Ganjar selama Lebaran.

Keduanya juga membahas cara Mega memainkan isu yang bergulir. Yakni dengan gimik seolah akan mencapreskan Puan untuk maju Pilpres 2024.

Kemudian melihat masyarakat yang cenderung lebih loyal kepada Ganjar, akhirnya Mega memutuskan memilih Gubernur Jateng dua periode itu.

“Terlepas dari Mega yang menguji loyalitas Ganjar lewat Pildun U-20, dia juga cek ombak dulu pura-pura naikin Puan. Terus ngumumin Ganjar H-1 lebaran, permainannya Mega itu sulit ditebak,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/29/140433478/ketika-pengumuman-pencapresan-ganjar-jadi-bahan-perbincangan-hangat-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke