Salin Artikel

Geger Penemuan Mayat di Tengah Hutan Gowa, Puluhan Warga Mengamuk dan Mengadang Ambulans

GOWA, KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan penemuan mayat di tengah hutan.

Polisi yang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kemudian mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

Namun, puluhan warga mengamuk dan mengadang ambulans yang kawal oleh aparat kepolisian.

Jasad korban ditemukan pada Kamis (28/4/2023) pukul 12.00 Wita di hutan Bollangi, Dusun Parassui, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Gowa.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah TKP.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi kejadian. Mayat tersebut dalam tergatung seutas tali pada bagian leher dengan kondisi tidak utuh di mana pada bagian kepada tersisa tengkorak.

"Saat ini kami masih melakukan olah TKP oleh tim Biddokkes Polda Sulsel dan INAFIS Polres Gowa dan untuk mayat kami belum bisa memastikan jenis kelamin, apalagi identitasnya karena kondisi mayat yang sudah tidak utuh," kata Kanit Reskrim Polsek Bontomarannu Iptu Lenny, yang memimpin olah TKP.

Jasad tersebut ditemukan oleh seorang warga, Daeng Naba (39) yang sengaja melakukan pencarian terhadap seorang kerabatnya, Rasman (31), yang menghilangkan sejak empat pekan lalu.

"Adik saya hilang sudah empat minggu yang lalu dan ciri baju dan topi mirip dengan mayat ini. Adik saya hilang karena memang gangguan jiwa dan tadi saya sendiri yang temukan," kata Daeng Naba, yang dikonfirmasi langsung Kompas.com di lokasi kejadian.

Usai menggelar olah TKP. Jasad tersebut kemudian dievakuasi dari hutan ke jalan raya dengan menempuh jarak 3 kilometer dengan berjalan kaki.


Ambulans diadang warga

Saat tiba di jalan raya, mayat tersebut kemudian diangkut ambulans dan hendak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk dilakukan otopsi.

Namun, sejumlah warga yang mengeklaim bahwa mayat tersebut adalah kerabatnya langsung histeris menolak mayat tersebut dibawa ke rumah sakit.

Setelah diberikan pemahaman tentang pentingnya tujuan otopsi, sejumlah warga kemudian pasrah hingga iring-iringan ambulans dapat meninggalkan lokasi.

"Kalau memang korban adalah keluarga kalian, maka kami harus memastikan penyebab kematian korban dan harus dilakukan otopsi di rumah sakit," kata Iptu Lenny kepada warga.

Namun, kericuhan kembali terjadi saat puluhan warga kembali mengadang ambulans yang telah melaju sejauh 1 kilometer.

Sejumlah polisi kemudian menangkap warga dan memberikan pemahaman tentang tujuan otopsi hingga akhirnya mobil ambulans berhasil keluar dari kepungan warga dan melaju ke rumah sakit.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/28/073907278/geger-penemuan-mayat-di-tengah-hutan-gowa-puluhan-warga-mengamuk-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke