Salin Artikel

Gara-gara Ustaz Mudik, Kabupaten di Papua Barat Ini Tak Gelar Shalat Idul Fitri

Kapolres Pegunungan Arfak, Komisaris Polisi Isaac Koko Hosio mengatakan, tahun ini pelaksanaan Shalat Id di Pegunungan Arfak ditiadakan.

"Kita di Pegunungan Arfak tidak mengadakan Shalat Idul Fitri tahun ini karena ustaz pulang kampung atau mudik," kata Kapolres Sabtu (22/4/2023).

Kapolres mengatakan, biasanya pelaksanaan shalat di Kabupaten Pegunungan arfak menggunakan salah satu ruangan kantor milik Polres Daerah itu.

"Kebanyakan jemaah khusus untuk saudara-saudara kita yang Muslim ini kan berasal dari Anggota TNI dan Polri yang bertugas di Pegaf," tuturnya.

Di pegunungan Arfak mayoritas penduduk beragama Kristen. Bahkan belum ada masjid yang disodorkan di Daerah tersebut.

"Walaupun tidak digelar Shalat Idul Fitri, tetapi kita tetap melakukan patroli karena beberapa polres termasuk di Pegaf hanya melakukan perbantuan. Personel yang dikerahkan sebanyak 30 orang," kata Kapolres.

Sementara, pelaksanaan Shalat Id di Kabupaten Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat digelar di beberapa lokasi, seperti lapangan Kodam XVIII Kasuari, Mesjid Fasharkan TNI AL, Lapangan Borasi Manokwari.

Di Lapangan Borasi Manokwari, ribuan Muslim melakukan shalat yang dipimpin oleh Imam Mesjid Reremi, Asrafil Woretma. Sedangkan khotbah dibawakan Ketua Badan Amil Zakat Baznas Papua Barat, Ali Mustofa.

Dalam khotbahnya, Ali mengingatkan bahwa manusia senantiasa saling membutuhkan. "Manusia senantiasa saling membutuhkan. Seseorang tidak akan dapat hidup selain membutuhkan pertolongan. Sebab itu ada sifat saling gotong royong, sifat saling memberi. Persaudaraan dapat dipupuk dengan hubungan yang baik, melalui saling memberi," kata Woretma

Dia mengatakan zakat infaq dan sedekah merupakan bagian penting untuk memberantas penyakit kemiskinan dan kebodohan di kalangan umat Islam demi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Untuk meningkatkan hubungan persaudaraan maka kita terus meningkatkan silaturahmi, apalagi di era moderen saat ini tidak ada alasan untuk kita tidak melakukan silaturahmi dengan memanfaatkan perkembangan sarana teknologi yang menjadi solusi terus menjalin silaturahmi, terutama menggunakan media internet untuk menyebarkan hal-hal yang positif, memperkuat persaudaraan, menukar inspirasi," ucapnya

Mustofa juga meminta agar jangan menjadikan media internet yang sedang berkembang untuk hal-hal yang negatif.

"Saat ini malah terbalik. Di mana media sosial menjadi ajang perpecahan, menyebar hoaks. Padahal tidak ada agama yang membenarkan perilaku tersebut," ucapnya.

Ali Mustofa mengajak umat Islam di Manokwari agar memperkuat silaturahmi untuk menumbuhkan rasa toleransi.

"Kita kedepankan sifat Tasamud kita, saling pengertian jadi tidak ada yang merasa paling benar sehingga menunjuk diri orang lain salah, sehingga menimbulkan sikap intoleran yang mengarah pada radikal dan sikap ekstrimis," katanya.

Pelaksanaan Shalat idul Fitri di Lapangan Borasi dimulai sejak pukul 07.00 Wit. Setelah shalat Muslim kembali ke rumah masing-masing dengan tertib dan aman.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/22/140933378/gara-gara-ustaz-mudik-kabupaten-di-papua-barat-ini-tak-gelar-shalat-idul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke