Salin Artikel

BERITA FOTO: Cerita Anjasmara Rela Mudik ke Painan Berdesakan dengan Pikap

Sejak semalam arus kendaraan pemudik seolah tak henti “menyerbu” pelabuhan untuk bisa menyeberang ke Bakauheni.

Di antara ribuan kendaraan pribadi yang terjebak antrean, mobil yang dikemudikan Anjasmara (48), warga Bekasi menyita perhatian.

Ia membulatkan tekad untuk menempuh perjalanan mudik sejauh 1.349 kilometer bersama 18 anggota keluarganya dari Bekasi menuju Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat menggunakan pikap.

Mobil yang sehari-hari digunakan untuk jualan perabot rumah tangga disulap agar layak digunakan mudik.

Bak belakang dimodifikasi dengan menambah rangka besi untuk menopang terpal laminasi yang menutupi seluruh bak belakang.

Meski begitu jumlah penumpang yang kelewat banyak memaksa kabin depan pikap Daihatsu Gran Max diisi 5 orang, tiga dewasa dan dua anak-anak. Sisanya 14 orang berdesakan duduk lesehan di bak belakang.

Barang bawaan yang diperlukan selama perjalanan dibungkus plastik dan digantung di rangka terpal.

Sementara untuk mensiasati agar ruang tak penuh sesak, barang bawaan lain diikat di atas pikap.

Jangankan nyaman, untuk sekedar meluruskan kaki saja terlihat susah untuk penumpang di belakang.

Belum lagi mereka harus melawan udara panas dan pengap yang semakin terasa saat pikap terjebak di antara antrean ribuan kendaraan pemudik di Pelabuhan Merak.

Sebuah kipas angin tampak menyala, terpal belakang dibuka setengah, namun tak cukup membantu memperbaiki sirkulasi udara di dalam bak belakang pikap yang tertutup terpal. Sesekali terlihat penumpang silih berganti turun mencari udara segar.

Anjasmara mengaku sudah dua jam mobilnya terjebak antrean masuk ke kapal feri, sementara mereka perlu bersabar menunggu giliran, lantaran kendaraan pemudik lain di depan masih banyak.

Mudik menggunakan pikap terpaksa Anjasmara lakukan semata alasan biaya. Dengan pikap ia mengaku bisa menghemat pengeluaran trasportasi untuk 19 orang.

“Biar lebih hemat bang, kalau mudik Lebaran naik angkutan umum ongkosnya bengkak,” ujar pria yang memiliki tiga orang anak ini.

Selain bertemu keluarga besar, Anjasmara mengaku mudik kali ini untuk mengantar mertuanya pulang sekaligus menghadiri acara pernikahan adiknya.

Anjasmara hanya satu dari sekian banyak potret perjuangan pemudik untuk bisa pulang ke kampung halaman dalam tradisi tahunan yang disebut Lebaran.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/20/155053778/berita-foto-cerita-anjasmara-rela-mudik-ke-painan-berdesakan-dengan-pikap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke