Salin Artikel

Temuan KNKT Kecelakaan Karambol di Tol Semarang-Solo yang Tewaskan 8 Orang: Truk 70 Ton Melaju dengan Gigi Tinggi

Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan delapan korban tewas terjadi pada Jumat (14/4/2023) pukul 04.00 WIB.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Wildan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan tachometer terlihat jarumnya bergerak dari zona hijau sedikit ke zona putih.

Pengemudi truk besi yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas beruntun saat melajukan kendaraannya menggunakan gigi tinggi.

"Jadi di tachometer itu ada tiga zona, hijau, putih dan merah. Zona hijau untuk power maksimal, kemudian putih maksimal dan merah itu bahaya. Si kendaraan ini berhenti di dekatnya zona hijau," katanya kepada wartawan di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (19/4/2023).

"Karena kendaraan ini menggunakan Hino PS 320 di mana ada delapan gigi percepatan dan satu gigi setengah. Sehingga di sini bisa kami pastikan dengan posisi mendekati gigi hijau maka si pengemudi pada saat mengemudi menggunakan gigi kelinci. Posisinya dari tachometer menunjukkan gigi kelinci jadi antara 5 sampai 8. Sementara dari transmisi kita lihat rasionya sama 1:1 berarti juga di gigi tinggi. Antara gigi 7 dan 8. Nah kepastian ini belum kita dapatkan lagi kita minta dari Hino," sambung dia.

Menurutnya, dari analisis tachometer sama posisi rasio pengemudi truk besi menggunakan transmisi antara gigi 7 dan 8. Sementara truk mengangkut besi dengan berat sekitar 50 ton.

"Pastinya berapa kita menunggu. Karena ini penting ketika kita mengetahui berapa pengemudi menggunakan gigi. Maka di situ akan tampak risiko tidak pengemudi ini karena muatannya cukup berat 50 ton. Berarti kalau dengan kendaraannya dengan tractor head trailernya ya sekitar 70 ton. Dengan berat 70 ton meluncur dari ketinggian Salatiga tadi kemudian pakai gigi 7 atau 8 maka gaya dorongnya akan besar. Sehingga dia akan dipaksa mengerem berkali-kali," jelas dia.

Dikatakan dia, ketika pengemudi mengerem berkali-kali maka dapat mengakibatkan dua kemungkinan terjadi. Pertama kampas mengalami panas dan kedua angin tekor.

"Ketika mengerem berkali-kali risikonya hanya ada dua. Satu kampasnya panas. Dua anginnya tekor. Ketika anginnya tekor tidak bisa mengerem," ungkapnya.

Namun demikian, katanya masih akan dikaji lagi hasil temuan tersebut.

"Ini perlu kita kaji lebih dalam. Dan kita belum punya faktual yang lebih dalam. Baik KNKT maupun kepolisian akan mengkaji lebih dalam dan karena pengemudinya saat ini masih koma. Belum bisa kita tanya lebih jauh," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Kasat Lantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama mengatakan kecelakaan lalu lintas beruntun di Tol Semarang-Solo terjadi pada Jumat (14/4/2023) pukul 04.00 WIB.

Kecelakaan tersebut melibatkan delapan kendaraan yang terdiri dari tujuh kendaraan trailer dan satu mobil ELF.

Bermula truk trailer pengangkut besi berjalan dari arah barat menuju ke timur. Ada beberapa dugaan penyebab truk tersebut menabrak kendaraan lain yang terparkir di rest area. Pertama, sopir truk mengantuk. Kedua diduga rem bermasalah atau blong.

"Yang ketiga dugaan kami adanya overload sehingga menyebabkan fungsi pengereman tidak maksimal," kata Herdi di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Truk trailer pengangkut besi itu menabrak mobil ELF yang sedang berjalan di depannya. Setelah itu, truk juga menabrak enam kendaraan lain di bahu jalan yang sedang parkir. Sehingga terjadilan kecelakaan lalu lintas beruntun.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/19/133248078/temuan-knkt-kecelakaan-karambol-di-tol-semarang-solo-yang-tewaskan-8-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke