Salin Artikel

Penyelam Gorontalo Angkat 2 Karung Sampah dari Dalam Laut Obyek Wisata Hiu Paus

Sampah ini dikumpulkan oleh 20 orang penyelam setelah melaksanakan tradisi tumbilotohe atau malam pasang lampu di bawah laut di hari ke-27 bulan Ramadhan.

“Setelah kami membuat formasi lampu di kedalaman 8-12 meter dengan menggunakan light stick, mendokumentasikan sesaat tadi malam, lalu kami fokus pada pembersihan dasar laut ini,” kata Dian Novian, staf Humas komunitas penyelam Wawahe'a Gorontalo, Rabu (19/4/2023).

Sebelum turun menyelam malam, mereka telah menyiapkan karung untuk dibawa turun. Karung ini digunakan untuk mengumpulkan sampah yang terdapat di dalam laut obyek wisata hiu paus.

Dian Novian menjelaskan, para penyelam ini membersihkan obyek wisata hiu paus ini dengan harapan para pelaku wisata di Gorontalo terus meningkatkan kebersihan obyek wisata sehingga nyaman untuk menerima wisatawan.

Tempat wisata hiu paus ini merupakan obyek wisata andalan Gorontalo yang banyak dikunjungi wisatawan mancenegara dan nusantara sehingga kebersihan harus diutamakan agar para pelancong ini merasa nyaman saat datang ke lokasi.

Menurut Dian Novian, kegiatan ini sebagai upaya pelestarian tradisi tumbilotohe dalam bentuk dikemas yang bentuk berbeda, dan ingin mengabarkan bahwa wisata bawah laut Gorontalo itu sangat indah.

“Kami mengajak para pelaku wisata untuk menjaga laut Gorontalo agar tetap bersih,” ujar Dian Novian.

Dalam kegiatan ini, selain para penyelam komunitas Wawahe'a Gorontalo, juga terdapat para penyelam dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Bone Bolango dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lau (BPSPL) Makassar.

“Pengelolaan obyek wisata ini harus lestari, agar hiu paus ini sering muncul dan banyak mendatangkan wisatawan di tempat ini, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari menyediakan jasa sewa perahu, kuliner, cenderamata atau lainnya,” tutur Yudiawan Maksum Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango yang turut menyelam mengangkat sampah plastik.

Yudiawan Maksum menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mengapresiasi perbersihan sampah di wisata hiu paus pada kegiatan malam pasang lampu ini.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi pengelolaan wisata melalui konsep pentahelix, dengan melibatkan para pihak termasuk komunitas penyelam.

“Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan komunitas sangat baik, ini upaya yang harus dilanjutkan untuk memajukan pariwisata,” ujar Yudiawan Maksum.

Yudiawan Maksum juga menjelaskan, kegiatan ini mendukung upaya konservasi lingkungan, ia menegaskan, obyek wisata hiu paus saat ini masuk ke dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Tradisi pasang lampu dan bersih sampah ini merupakan bentuk dukungan komunitas dalam upaya pelestarian obyek wisata hiu paus ini,” tutur Yudiawan Maksum.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/19/104433078/penyelam-gorontalo-angkat-2-karung-sampah-dari-dalam-laut-obyek-wisata-hiu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke