Salin Artikel

Mbah Slamet Eksekusi Sendiri Korbannya, Awalnya Diajak Ritual, lalu Dibunuh Pakai Sianida

KOMPAS.com - Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), membunuh 12 orang.

Ia lantas mengubur jasad korban di kebun miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, berdasarkan pengembangan penyidikan, pihaknya memastikan bahwa Mbah Slamet mengeksekusi korbannya seorang diri.

"Terkait masalah pengembangan yang lainnya, kita tunggu saja proses penyidikan dari teman-teman penyidik Polres Banjarnegara," ujarnya dalam konferensi pers di Markas Polres Banjarnegara, Senin (10/4/2023), dikutip dari Antara.

Polisi memastikan bahwa Mbah Slamet membunuh korbannya menggunakan potasium sianida. Hal ini diketahui usai polisi menemukan kandungan sianida di sejumlah organ tubuh korban.

"Efek mati lemas karena sianida," ucap Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabid Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes dr Sumy Hastry, di acara yang sama.

Sebelumnya, Mbah Slamet mengaku membunuh korban menggunakan "cairan ajaib". Korban yang tak mengetahui minuman tersebut dicampur racun, meninggal beberapa menit kemudian.

Hastry menuturkan, minuman yang dicampur sianida tidak mengeluarkan bau menyengat.

"Enggak ada bau. Apalagi (eksekusinya) malam. Kalau terang mungkin kelihatan warnanya (berbeda). Kalau rasa pasti terasa," ungkapnya.

Sebelum dibunuh, korban awalnya diajak menjalani ritual penggandaan uang.

Tempat ritual berada di kebun milik Mbah Slamet yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Titik ritual itu juga menjadi lokasi kuburan korban.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, tersangka mengajak korban ritual dengan alasan agar penggandaan uang berhasil.

"Dari rumah biasanya pakai kendaraan atau menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang sehingga korban mau," tuturnya, Selasa (4/4/2023).


Ritual dilakukan pada malam hari.

"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)," jelas Mbah Slamet.

Setelah memastikan korbannya tak bernyawa, tersangka akan menggali tanah untuk mengubur jasad korban.

"Kalau sudah betul-betul mati baru dikubur. Kalau belum mati enggak berani ngubur," terangnya.

Saat ini, dari 12 korban Mbah Slamet, 8 di antaranya berhasil diidentifikasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dita Angga Rusiana, Khairina), Antara

https://regional.kompas.com/read/2023/04/11/164600878/mbah-slamet-eksekusi-sendiri-korbannya-awalnya-diajak-ritual-lalu-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke