Salin Artikel

Viral Unggahan Akun Facebook Sastro Jendo yang Diduga Korban Dukun Mbah Slamet Banjarnegara

Uggahan tersebut ditulis akun Facebook dengan nama Sastro Jendro di grup Pesugihan Nekat pada 13 Maret 2022.

"Yang pernah Dateng ke m.slamet Banjarnegara tunjuk jari," tulis akun Satro Jendro pada 13 Maret 2022.

Pada Jumat (7/4/2023) sore, status itu dikomentari 265 akun dan sudah dibagikan sebanyak 18 kali.

Diduga status itu mengarah ke pelaku pembunuhan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet.

Pada 30 Maret 2022, akun Facebook Satro Jendro kembali menulis status mencari korban Tuhai.

"Yang pernah jadi korbaneTuhari/Slamet,,balun,wanayasa. Ayo kita gabung grudug bareng2 sebelom puasa," tulis akun tersebut.

Unggahan terakhir Sastro Jendro di grup Pesugihan Nekat bertanya tentang sosok Ali Imron atau Budi.

Diduga, sosok yang ditanyakan Sastro Jendro itu adalah BS, anak buah Mbah Slamet.

Setelah unggahan terakhirnya pada 9 April 2022, Sastro Jendro tak terlihat aktif di grup Pesugihan Nekat.

Padahal dia beberapa menulis status di grup tersebut sejak Juni 2021.

Di kolom komentar, tak sedikit warganet mendoakan agak pemilik akun masih hidup setelah kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet berhasil diungkap pihak kepolisian.

Selain itu ada unggahan dari akun lain bernama Mbah Maroni Sokorini di grup tersebut yang menyebut akun Facebook atas nama Budi Santoso adalah penipu kelas kakap hingga ada korban yang kehilangan uang Rp 250 juta.

Pasalnya, pengakuan Mbah Slamet yang mengatakan sudah beraksi sejak 2020 sebagai dukun pengganda uang, dinilai mencurigakan.

Apalagi Mbah Slamet mengaku lupa siapa saja korbannya.

"Tetap kami lakukan pengembangan kasus karena kejadian ini sejak 2020. Sing mateni ae (yang membunuh saja) lupa, apalagi penyidiknya," ujar Luthi, Kamis (6/4/2023).

"Penyidik kami harus aktif agar kasus ini tuntas terungkap," imbuhnya.

Hingga Kamis (6/4/2023) sudah ada 17 laporan mengenai orang hilang yang masuk di Posko Pengaduan Korban Mbah Slamet.

Semua aduan orang hilang tersebut kini digeser dari Polda Jateng untuk ditangani Polres Banjarnegara.

Keluarga yang melapor nantinya akan diperiksa mulai DNA maupun tes pendukung lainnya.

"Sudah ada 17 laporan orang hilang di posko tersebut. Perlu kami cocokan datanya apakah matching data korban Slamet Tohari dengan korban hilang yang dilaporkan," kata " jelas Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Senin (3/4/2023).

Menurut pengakuan Mbah Slamet, ia telah beraksi menjadi dukun pengganda uang sejak 2020.

Ia mengaku bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar. Untuk 'mempromosikan' pekerjaannya, Mbah Slamet menggunakan media sosial Facebook.

'Promosi' itu dilakukan oleh anak buah kepercayaannya, BS.

Karena unggahan BS di Facebook, korban termasuk Paryanto tergiur dengan iming-iming Mbah Slamet yang bisa menggandakan uang.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar," kata Hendri.

"Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp 40 juta sampai yang Rp 50 juta," tambah dia.

Lantaran sudah lama beraksi dan membunuh banyak orang, Mbah Slamet mengaku tak ingat nama-nama korbannya.

"Ditanya lubang ini atas nama siapa lupa," ujar Hendri.

Jenazah Paryanto ditemukan pada Sabtu (1/4/2023) malam. Lalu, pada Senin, ditemukan lagi sembilan jenazah. Dua jenazah kembali ditemukan pada Selasa sore.

Ke-12 jenazah itu dikubur Mbah Slamet di lahan sebuah kebun dekat rumahnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Para korban diketahui berasal Sukabumi, Tasikmalaya, Jakarta, Palembang, hingga Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Unggahan Diduga Korban Mbah Slamet, Setahun Lalu Berniat Geruduk Pelaku di Banjarnegara

https://regional.kompas.com/read/2023/04/07/154500978/viral-unggahan-akun-facebook-sastro-jendo-yang-diduga-korban-dukun-mbah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke